Ulasfakta – Sebanyak 18 perempuan berdarah Minangkabau resmi dilantik sebagai pengurus organisasi Bundo Kanduang Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, pada Sabtu (21/6/2025). Pelantikan berlangsung di Aula Kantor Camat Gunung Kijang dengan suasana yang penuh kekeluargaan dan nilai-nilai adat.
Acara pelantikan dipimpin langsung oleh Ketua DPD Bundo Kanduang Kabupaten Bintan, Hj Nurma. Dalam struktur baru yang dibentuk untuk periode 2025–2029, Juliet Ramaweli terpilih sebagai Ketua Bundo Kanduang Kecamatan Gunung Kijang.
Dalam sambutannya, Hj Nurma menegaskan bahwa Bundo Kanduang bukan sekadar organisasi kedaerahan, melainkan wadah yang memiliki peran sosial dan budaya penting, khususnya dalam memperkuat jalinan persaudaraan di antara kaum ibu Minang perantauan.
“Ini bukan organisasi politik. Peran Bundo Kanduang adalah menjadi pengikat silaturahmi dan mitra aktif dalam pembangunan sosial kemasyarakatan,” tegas Hj Nurma.
Ketua terlantik Juliet Ramaweli menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya dan tim. Ia berkomitmen membawa organisasi ini menjadi ruang kontribusi positif bagi kaum perempuan, tidak hanya di internal Minangkabau, tetapi juga dalam kehidupan sosial kemasyarakatan Bintan.
“Insya Allah kami akan amanah. Dukungan dari semua pihak sangat kami harapkan agar program-program Bundo Kanduang bisa berjalan efektif dan dirasakan manfaatnya,” ucap Juliet.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bintan, Hafizah Ramadhani. Dalam sambutannya, Hafizah menyampaikan apresiasi atas pelantikan pengurus Bundo Kanduang dan berharap organisasi ini bisa menjadi mitra PKK dalam program pemberdayaan perempuan dan pelestarian nilai-nilai luhur budaya.
“Kita ingin Bundo Kanduang menjadi simbol perempuan yang bermartabat, menjaga nilai adat, dan mampu berkontribusi untuk kemajuan daerah,” ujar Hafizah.
Bundo Kanduang dikenal sebagai organisasi perempuan Minangkabau yang berlandaskan filosofi adat “adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah.” Di tanah perantauan seperti Kepulauan Riau, kehadiran Bundo Kanduang diharapkan mampu menjaga identitas budaya sembari tetap beradaptasi dengan dinamika masyarakat lokal.
Tinggalkan Balasan