Ulasfakta – Pidato perdana Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, dan Wakil Wali Kota, Li Claudia Chandra, di Sidang Paripurna DPRD Kota Batam, menandai babak baru kepemimpinan di kota industri ini. Dalam orasi politik pertamanya, Amsakar menegaskan bahwa era kepemimpinan mereka akan mengedepankan sinergi dan efisiensi untuk melanjutkan pembangunan berkelanjutan.
“Hari ini bukan lagi tentang kompetisi, melainkan kerja nyata bagi masyarakat Batam,” ujar Amsakar, menekankan pentingnya kesinambungan program dengan kepemimpinan sebelumnya. Ia menyoroti berbagai tantangan kota seperti infrastruktur, air bersih, serta pengelolaan sampah yang masih perlu perbaikan.
Namun, lebih dari sekadar pembangunan fisik, Amsakar menekankan bahwa Batam harus menjadi kota yang lebih harmonis dan humanis. Artinya, pembangunan tidak hanya berfokus pada investasi dan infrastruktur, tetapi juga menciptakan kesejahteraan sosial yang merata.
Efisiensi Anggaran, Fokus pada Program Prioritas
Salah satu aspek yang menarik dalam pemerintahan Amsakar-Li Claudia adalah komitmen untuk melakukan efisiensi anggaran. Li Claudia mengumumkan bahwa Pemko Batam akan melakukan penghematan hingga Rp128 miliar.
“Anggaran harus digunakan secara optimal agar program yang berdampak langsung bagi masyarakat dapat terealisasi dengan maksimal,” tegasnya.
Dengan dana yang lebih efisien, Pemko Batam akan mengalokasikan anggaran untuk 15 program prioritas yang mencakup berbagai sektor, mulai dari penyediaan air bersih, peningkatan layanan kesehatan, hingga bantuan pendidikan dan pemberdayaan UMKM.
Kolaborasi dengan Masyarakat dan Investor
Di samping efisiensi anggaran, Amsakar juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak. Ia ingin mengajak masyarakat, pelaku usaha, serta investor untuk bersama-sama membangun Batam sebagai Bandar Dunia Madani yang Inovatif, Berkelanjutan, dan Berbudaya.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap kebijakan yang dibuat melibatkan aspirasi masyarakat. Partisipasi warga dalam pembangunan adalah kunci keberhasilan,” katanya.
Dukungan dari sektor swasta juga menjadi perhatian utama. Dengan fokus pada investasi dan pariwisata MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions), Amsakar-Li Claudia optimistis Batam bisa menjadi salah satu pusat bisnis terdepan di Asia Tenggara.
Era Baru yang Lebih Solid
Pidato perdana ini sekaligus menegaskan transisi kepemimpinan dari Muhammad Rudi ke Amsakar-Li Claudia. Setelah prosesi serah terima jabatan, Amsakar menegaskan bahwa ia akan bekerja keras untuk melanjutkan fondasi yang telah dibangun sebelumnya.
“Kini saatnya kita bersatu. Batam harus lebih maju dengan inovasi dan kesejahteraan yang lebih merata,” pungkasnya.
Dengan visi yang jelas dan strategi efisiensi yang matang, kepemimpinan Amsakar-Li Claudia diharapkan bisa membawa Batam menuju era yang lebih solid, berdaya saing, dan inklusif.