Ulasfakta – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari BPJS Kesehatan siap memberikan perlindungan kesehatan bagi para Jemaah Calon Haji (JCH) asal Kota Batam pada musim haji tahun 2025 mendatang.
Menurut Kepala Bagian Mutu Layanan Kepesertaan BPJS Kesehatan Batam, Nining Indira, hingga Maret 2025, dari total 797 jemaah Batam, sebanyak 661 orang sudah terdaftar sebagai peserta JKN.
“Sebagian kecil jemaah belum terdaftar dikarenakan adanya kendala dalam verifikasi data Nomor Induk Kependudukan (NIK), namun BPJS tetap menjamin layanan kesehatan bagi seluruh jemaah selama masa persiapan keberangkatan hingga setelah kembali ke Tanah Air,” ujar Nining pada Minggu, 11 Mei 2025.
Ia menjelaskan bahwa perlindungan kesehatan dari JKN berlaku sepanjang jemaah berada di Indonesia, khususnya di wilayah embarkasi Batam, baik sebelum keberangkatan maupun setelah kepulangan. Layanan kesehatan yang diberikan sesuai dengan prosedur dan kebutuhan medis tanpa membedakan kelas layanan.
Sementara itu, Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, secara resmi melepas keberangkatan Jemaah Calon Haji Kota Batam Tahun 1446 H/2025 pada acara di Masjid Agung Raja Hamidah, Sabtu, 26 April 2025.
“Atas nama pribadi, pemerintah, dan masyarakat Batam, saya mengucapkan selamat menunaikan ibadah haji. Semoga seluruh jemaah diberikan kesehatan, kekuatan, dan kelancaran dalam menjalankan ibadah, serta kembali menjadi haji dan hajjah yang mabrur,” ucap Amsakar dalam sambutannya.
Ia juga mengimbau agar para jemaah selalu menjaga kesehatan, kekompakan, serta berkoordinasi dengan petugas haji agar nama baik pribadi, daerah, dan bangsa tetap terjaga selama di Tanah Suci.
Jemaah Batam tahun ini diberangkatkan dalam tiga kelompok terbang (kloter), yaitu:
Kloter 1: 112 jemaah, masuk asrama haji 1 Mei, berangkat 2 Mei 2025.
Kloter 2: 238 jemaah, masuk asrama 2 Mei, berangkat 3 Mei 2025.
Kloter 17: 395 jemaah, masuk asrama 19 Mei, berangkat ke Tanah Suci 20 Mei 2025.
Dengan adanya dukungan dari program JKN BPJS Kesehatan, para jemaah haji asal Batam dapat melaksanakan ibadah dengan lebih tenang karena kesehatan mereka terlindungi secara optimal oleh pemerintah.