Ulasfakta – Ancaman tak kasat mata mengintai warga Dusun II, Tanjung Keriting, Kecamatan Lingga Timur. Bukan dari hewan buas atau bencana alam, melainkan dari sarang besar tawon jenis vespa yang menggantung di ujung pohon kuini, tepat di tengah kawasan permukiman padat.
Keberadaan sarang tawon itu menimbulkan keresahan warga, terutama karena lokasinya yang berdekatan dengan rumah-rumah dan area bermain anak-anak. Warga pun tak tinggal diam. Laporan disampaikan langsung ke Pos Pemadam Kebakaran Daik Lingga.
Novi Sarizal, Komandan Pleton (Danton) Damkar Daik Lingga, mengonfirmasi laporan tersebut.
“Kami menerima aduan dari warga tentang sarang tawon besar yang sangat mengancam keselamatan. Langsung kami tindak lanjuti karena ini sifatnya darurat,” ujarnya, Jumat 13 Juni 2025.
Tim Damkar yang tiba di lokasi segera menyusun strategi. Pasalnya, sarang berada di ketinggian yang sulit dijangkau secara konvensional. Oleh karena itu, metode pembakaran terkontrol dipilih untuk menghindari risiko sengatan massal maupun kerusakan lingkungan sekitar.
“Untuk menjangkau sarang yang tinggi dan berada di ujung dahan, kami menggunakan bambu panjang yang dibungkus kain dan daun kelapa kering, disiram minyak tanah, lalu dinyalakan,” terang Novi.
Proses evakuasi berlangsung dramatis selama kurang lebih 30 menit. Asap mengepul di tengah pagi yang tenang, sementara tim berjibaku menjaga jarak aman. Beruntung, operasi berjalan lancar tanpa satu pun korban maupun insiden sengatan.
Warga sekitar pun mengaku lega. “Kami takut anak-anak disengat, apalagi tawonnya besar-besar,” ujar seorang warga setempat.
Evakuasi ini bukan yang pertama dilakukan Damkar Lingga. Namun, kasus kali ini dinilai cukup ekstrem karena ukuran sarang dan spesies tawon yang dikenal agresif.
Dengan selesainya operasi ini, suasana kembali tenang di Tanjung Keriting. Namun, Damkar mengimbau warga tetap waspada dan segera melapor jika menemukan ancaman serupa.