Ulasfakta – Cerita sukses kerap lahir dari pengalaman jatuh‑bangun. Begitu pula kisah Hengky Suryawan, pengusaha perkapalan asal Pulau Ungar, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Di usia 77 tahun, ia menoleh ke belakang dan melihat 71 tahun perjalanan karier—karena pada umur enam tahun, ia sudah merantau ke Tanjungpinang dan bekerja di sebuah toko.
1. Komitmen tanpa putus
Hengky menegaskan: sekali memilih bidang, tekuni sepenuh hati. “Orang gagal biasanya terlalu sering ganti haluan,” ujarnya dalam podcast U‑Cast (17 Mei 2025). Ia sendiri konsisten di dunia pelayaran—dari tekong, belajar bongkar‑muat, hingga mahir membaca jalur dagang.
2. Kejujuran sebagai modal kepercayaan
Pinjaman Rp 2 juta dari BNI untuk membeli kapal 90 ton ia raih bukan karena ijazah, melainkan reputasi. “Kepercayaan lahir dari rekam jejak, bukan selembar kertas,” kata pemilik lebih dari 100 kapal barang ini.
3. Kegigihan berbasis pengalaman, bukan gelar
Menurut Hengky, ijazah hanyalah titik start. Kemampuan sejati dibangun di lapangan—mengarungi gelombang, bernegosiasi di pelabuhan, hingga memetakan kebutuhan pasar. Pengalaman itulah yang kemudian membuatnya merambah pembuatan tongkang hingga yacht mewah; salah satunya kapal pesiar tujuh lantai senilai Rp 400 miliar milik Haji Isam yang resmi mengarung dua tahun lalu.
Kini, sebagian besar usahanya diserahkan ke anak‑anaknya. Hengky menikmati “kalender penuh tanggal merah”—bebas berlibur kapan saja, buah dari tiga jurus sederhana: komitmen, jujur, gigih. “Ukur kemampuan diri sendiri, fokus, lalu buktikan,” tutupnya.