Daya Beli Masyarakat Batam Turun, Meski Harga Pangan Stabil

Ulasfakta.coMeski harga bahan pangan di Kota Batam pasca-Lebaran 2025 terpantau stabil, bahkan beberapa mengalami penurunan, daya beli masyarakat justru menunjukkan tren penurunan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam, Gustian Riau, menyatakan bahwa kondisi ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, di mana biasanya terjadi lonjakan harga pasca-Lebaran. Namun, kali ini, harga-harga tetap terkendali.

“Alhamdulillah stabil sekarang untuk harganya di pasar. Cuma daya beli yang berkurang karena banyak yang belum kembali ke Batam dan penjualnya juga banyak yang masih di kampung,” ujar Gustian pada Senin (7/4).

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain:

  • Cabai merah: dari Rp70.000 menjadi Rp60.000 per kilogram

  • Cabai rawit hijau: dari Rp80.000 menjadi Rp50.000 per kilogram

  • Cabai rawit merah: dari Rp100.000 menjadi Rp80.000 per kilogram

  • Cabai hijau: dari Rp70.000 menjadi Rp60.000 per kilogram

  • Telur ayam satu papan dari Padang: dari Rp55.000 menjadi Rp53.000

Stabilitas harga ini didukung oleh kelancaran distribusi dan stok yang mencukupi. Pasokan cabai, misalnya, sebagian besar berasal dari luar daerah seperti Mataram.

Namun, penurunan daya beli masyarakat menjadi perhatian. Banyak warga dan pedagang yang belum kembali dari kampung halaman setelah mudik Lebaran, sehingga aktivitas ekonomi belum sepenuhnya pulih.

Pemerintah Kota Batam terus berupaya menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan. Langkah-langkah strategis, seperti operasi pasar murah dan kerjasama dengan distributor, telah dilakukan untuk menekan harga pasar.

Inflasi Kota Batam tercatat stabil di angka 2,53 persen, menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan harga dan menjaga daya beli masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *