Ulasfakta – Dalam momen Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, menyalurkan daging kurban kepada keluarga-keluarga yang anaknya terdampak stunting. Kegiatan sosial ini digelar pada Sabtu, 7 Juni 2025, sebagai bentuk kepedulian terhadap masalah gizi kronis yang masih menghantui sebagian masyarakat Karimun.
Sebanyak 40 kupon daging dibagikan secara khusus kepada keluarga yang memiliki anak dengan kondisi gagal tumbuh atau stunting, yang disebabkan oleh kekurangan gizi dalam jangka panjang.
“Inisiatif ini lahir dari keprihatinan kami. Ada keluarga yang hanya mampu memberikan telur kepada anaknya sekali seminggu. Ini menyentuh kami untuk berbagi, meskipun lewat langkah sederhana,” ungkap Kepala Dinas PUPR Karimun, Cahyo.
Dalam pelaksanaan kurban tahun ini, Dinas PUPR menyembelih tiga ekor sapi dan dua ekor kambing. Penyembelihan dilakukan di Gedung Gunung Papan, dalam kompleks perkantoran Pemerintah Kabupaten Karimun, dan disaksikan langsung oleh Bupati Karimun, Ing Iskandarsyah.
Distribusi daging tidak hanya menyasar keluarga yang terdampak stunting, tetapi juga warga sekitar dan seluruh pegawai di lingkungan Dinas PUPR. Menurut Cahyo, hewan kurban tersebut dibeli dari dana gotong royong para pegawai, yang dikumpulkan melalui sistem iuran rutin berdasarkan kesepakatan rapat tahunan.
“Selain sebagai ibadah dan penguatan silaturahmi di internal kami, kegiatan ini juga menjadi bentuk partisipasi kami dalam mendukung program penurunan angka stunting yang menjadi prioritas nasional,” jelas Cahyo.
Bupati Karimun, Ing Iskandarsyah, memberikan apresiasi terhadap program ini dan menyebutnya sebagai bentuk konkret kepekaan sosial dari jajaran birokrasi.
“Saya menyampaikan penghargaan kepada Dinas PUPR. Ini bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi aksi nyata yang bisa menjadi inspirasi bagi OPD lainnya untuk terlibat langsung dalam isu-isu sosial di daerah,” kata Iskandarsyah.
Langkah Dinas PUPR ini diharapkan menjadi model bagi instansi pemerintahan lain dalam memperkuat sinergi antara momentum keagamaan, nilai kebersamaan, dan program pembangunan sosial.