Ulasfakta – Optimalisasi layanan air bersih menjadi salah satu tantangan utama bagi Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, setelah resmi menjabat. Sorotan datang dari Anggota Komisi III DPRD Batam, Suryanto, yang menegaskan bahwa persoalan ini sudah lama menjadi keluhan masyarakat dan harus segera ditangani dengan solusi konkret.
Dalam pidato perdananya di Sidang Paripurna DPRD Batam, Senin (3/3), Amsakar memaparkan 15 program prioritas untuk lima tahun ke depan. Dari jumlah itu, enam program berkaitan langsung dengan Komisi III DPRD Batam, termasuk perbaikan layanan air bersih.
“Masalah air bersih ini sudah berlarut-larut. Masyarakat terus mengeluh, mulai dari distribusi yang tidak merata hingga kualitas air yang kurang baik. Kami berharap Wali Kota Amsakar bisa menemukan formula baru yang lebih efektif,” ujar Suryanto.
Persoalan air bersih di Batam memang kompleks. Kota ini masih mengandalkan waduk sebagai sumber utama, sementara pertumbuhan penduduk dan industri terus meningkat. Sejumlah daerah masih mengalami krisis air saat musim kemarau, dan layanan distribusi sering dikeluhkan karena tidak stabil.
Amsakar sendiri berjanji akan mengoptimalkan infrastruktur air bersih dan memperbaiki sistem distribusi. Namun, DPRD Batam ingin memastikan bahwa janji tersebut tidak hanya menjadi wacana, melainkan benar-benar terealisasi dalam kebijakan nyata.
“Kita tidak ingin ini hanya menjadi janji politik. Harus ada langkah konkret yang bisa segera dirasakan oleh masyarakat,” tegas Suryanto.
Selain air bersih, DPRD juga akan mengawasi program prioritas lainnya, seperti infrastruktur jalan, pengelolaan sampah, dan tata ruang kota. Dengan tantangan yang ada, keberhasilan Amsakar dalam menuntaskan permasalahan ini akan menjadi tolak ukur kepemimpinannya di Batam.
Masyarakat kini menunggu, apakah janji perbaikan layanan air bersih benar-benar akan terealisasi, atau hanya menjadi sekadar wacana politik yang berulang setiap pergantian pemimpin?