Ulasfakta– Dialog konstruktif antara DPRD Batam dan PT Philips Industries membuka peluang baru untuk mengatasi kekurangan keterampilan tenaga kerja lokal. Dalam rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar pada Senin (24/2/2025), para wakil dari perusahaan dan stakeholder, termasuk perwakilan mahasiswa serta pekerja lokal, mengemukakan bahwa rekrutmen 30 tenaga kerja dari Bantul seharusnya menjadi pendorong untuk meningkatkan pelatihan bagi pekerja lokal yang memiliki potensi, terutama untuk posisi operator di sektor industri.
Ketua Komisi IV DPRD Batam, Dandis Rajagukguk, menyatakan,
“Jika spesifikasi yang dibutuhkan tidak terpenuhi oleh tenaga kerja lokal, seharusnya kita fokus pada pengembangan keterampilan melalui pelatihan bersama Disnaker Batam agar pasar kerja lokal dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.”
Sementara itu, HR Director PT Philips, Henita Sitepu, menegaskan bahwa rekrutmen tenaga kerja luar daerah hanya merupakan opsi terakhir setelah rekrutmen dari 800 tenaga kerja lokal yang telah direkrut selama 30 tahun kehadiran perusahaan di Batam.
“Kami telah berkomitmen penuh untuk mengutamakan tenaga kerja lokal. Rekrutmen dari Bantul hanya dilakukan jika memang ada kebutuhan khusus yang tidak bisa dipenuhi oleh pekerja lokal. Ini juga membuka peluang bagi pemerintah dan sektor swasta untuk meningkatkan program pelatihan keterampilan di Batam,” jelas Henita.
Perwakilan dari PT Danca Hureco, penyalur tenaga kerja dari Bantul, juga menegaskan bahwa partisipasi mereka dalam konsultasi publik selama perencanaan Perda Nomor 2 Tahun 2024 sudah mencerminkan upaya bersama untuk memperkuat tenaga kerja lokal.
“Kami telah menyalurkan 836 karyawan selama 2024-2025, dan angka tersebut menunjukkan adanya kebutuhan untuk pengembangan skill training agar lebih banyak warga Batam dapat bersaing di sektor industri,” ujar Daniel, penyalur tenaga kerja.
Dalam rapat tersebut, pihak DPRD juga mengusulkan agar pemerintah daerah bekerja sama dengan institusi pendidikan dan pelatihan, seperti Politeknik dan Universitas di Batam, untuk menyelenggarakan program pelatihan vokasional yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh perusahaan besar seperti PT Philips.
Dialog ini, yang rencananya akan dilanjutkan dalam pertemuan “bertamu” pada Selasa (25/2/2025), diharapkan menjadi momentum bagi Batam untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal melalui peningkatan kualitas pendidikan vokasional dan pelatihan kerja. Dengan demikian, masalah rekrutmen dari luar dapat diminimalisir, sekaligus membuka peluang lebih besar bagi anak bangsa untuk mengisi posisi strategis di industri.