Ulasfakta – Pemangkasan anggaran untuk cabang olahraga (cabor) di bawah KONI Kepri, yang disebabkan oleh efisiensi anggaran pemerintah pusat, kini dianggap sebagai peluang untuk mendorong inovasi dan kerja sama strategis antara sektor publik dan swasta.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kepri, Muhammad Ikhsan, menyatakan bahwa meskipun bantuan pemerintah tetap ada, dukungan dari pihak swasta akan menjadi kunci untuk menjaga keberlanjutan pembinaan atlet di wilayah tersebut.
“Kita harus melihat pemotongan anggaran ini sebagai momentum untuk mengembangkan solusi inovatif. Bukan hanya mengandalkan dana pemerintah, tapi juga mengajak pengusaha lokal untuk mendukung pembinaan atlet melalui sponsor dan kemitraan strategis,” ujar Ikhsan.
Dalam upaya mengantisipasi penurunan alokasi dana, para cabor didorong untuk aktif mencari sumber pendanaan alternatif. Ikhsan menekankan bahwa hal ini tidak hanya menyangkut keberlanjutan program pelatihan, tetapi juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang olahraga.
“Setiap cabang olahraga harus kreatif dan mandiri. Kita mendorong agar mereka bekerja sama dengan pelaku usaha, sehingga setiap kebutuhan pembinaan atlet dapat terpenuhi secara berkelanjutan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ketua KONI Kepri, Usep RS, yang juga telah berdiskusi dengan Gubernur Kepri dan Ketua DPRD, menegaskan bahwa inovasi adalah kunci untuk menghadapi tantangan efisiensi anggaran.
Usep mengungkapkan bahwa meskipun tahun 2025 tidak ada event besar, fokus utama harus pada peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan dan program pengembangan yang melibatkan pihak swasta.
“Kita harus memastikan bahwa setiap atlet mendapatkan pelatihan berkualitas. Melalui kemitraan dengan pengusaha, kita bisa membuka akses ke fasilitas modern dan teknologi terbaru yang akan mendukung prestasi olahraga di Kepri,” ujar Usep.
Sementara itu, bonus bagi atlet berprestasi yang sebelumnya telah dijanjikan tetap akan dipertimbangkan, meskipun waktu dan jumlahnya belum ditetapkan. Hal ini diharapkan dapat memotivasi para atlet untuk terus meningkatkan kinerja mereka, terlepas dari keterbatasan dana.
Dengan menggandeng pengusaha lokal dan memperkuat kolaborasi antara sektor publik dan swasta, pemimpin olahraga di Kepri yakin bahwa efisiensi anggaran dapat berubah menjadi kesempatan emas untuk mengembangkan olahraga di daerah.
Ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan ekosistem olahraga yang mandiri dan berdaya saing tinggi di tingkat nasional maupun internasional.