Gawai Rakyat di Tanjungpinang Semakin Meriah Dengan Pertunjukan Seni Tari Kuda Lumping

Ulasfakta.co – Gawai rakyat di Tanjungpinang semakin meriah dengan pertunjukan seni tari kuda lumping dari Paguyuban Turonggo Putro Manunggal Kepri dan Yayasan Bangun Bungo Jaya Sakti.

Meski cuaca panas, antusiasme masyarakat terlihat jelas saat mereka memadati arena gawai rakyat, di pelataran Tugu Sirih Tepi Laut Tanjungpinang, Minggu (14/1/2024).

Masyarakat penuh semangat menyaksikan penampilan mengagumkan para pemain kuda lumping hingga sore hari.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tanjungpinang, Muhammad Nazri mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada sanggar seni yang turut memeriahkan gawai rakyat dalam rangka memperingati hari jadi ke-240 kota Tanjungpinang.

“Kolaborasi ini luar biasa dalam mendukung kebudayaan. Semoga kota Tanjungpinang, di usia yang matang ini, semakin maju dan masyarakatnya sejahtera,” ucap Nazri, sambil menonton pertunjukan kuda lumping bersama masyarakat.

Nazri menegaskan komitmen pihaknya untuk terus mendukung dan merangkul beragam budaya nusantara yang berkembang di kota Tanjungpinang.

“Di tanah Melayu, kami berupaya bersama-sama membangun kota. Pelaku seni dan kebudayaan akan terus mendapat dukungan penuh dari kami. Teruslah berkreativitas, berkarya, dan raih prestasi yang lebih baik. Mari kita bersama-sama melestarikan kekayaan budaya di kota Tanjungpinang,” ujar Nazri.

Ketua Umum Paguyuban Turonggo Putro Manunggal Kepri, Iskandar menyampaikan selamat hari jadi ke-240 kota Tanjungpinang dan berkomitmen untuk terus melestarikan budaya.

“Kami menjunjung tinggi semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Meskipun kita memiliki keberagaman budaya di Tanjungpinang, namun kita tetap satu. Di mana bumi di pijak, di situ langit di junjung,” pungkasnya.

Iskandar menekankan pentingnya menjaga seni kuda lumping sebagai warisan turun temurun dari nenek moyang yang harus dilestarikan agar tidak diakui oleh negara lain.

“Kami, paguyuban kuda lumping, khususnya dari Banyumas dan Purbalingga, satu-satunya di Tanjungpinang, yang turut serta dalam melestarikan seni budaya nasional,” ujarnya

Iskandar berharap, ke depan ada event lebih besar dari kolaborasi pemko Tanjungpinang dan pemprov Kepri, sehingga pertunjukan seni budaya dari paguyuban dan sanggar meluas. Dengan begitu, bisa menghadirkan wisatawan ke kota Tanjungpinang.

“Pelestarian seni dan budaya tidak akan berhasil tanpa dukungan penuh dari pemerintah. Tanpa itu, kesenian bisa musnah dan tidak berkembang,” katanya.

Iskandar juga berharap, ke depan ada event lebih besar dari kolaborasi pemko Tanjungpinang dan pemprov Kepri, sehingga pertunjukan seni budaya dari paguyuban dan sanggar meluas. Dengan begitu, bisa menghadirkan wisatawan ke kota Tanjungpinang.

“Pelestarian budaya, kami pelaku seni tidak akan bisa eksis tanpa dukungan dari pemerintah. Tanpa campur tangan pemerintah seni bakal musnah, tidak berjalan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Bangun Bungo Jaya Sakti, Suratman menyebut ada sekitar 100 penari kuda lumping dan mendeman yang turut serta dalam gawai rakyat ini.

Ia menyampaikan apresiasi kepada dinas kebudayaan dan pariwisata Tanjungpinang, yang selalu mendukung pengembangan sanggar-sanggar seni, termasuk dari Jawa.

“Alhamdulillah, terima kasih dinas kebudayaan dan pariwisata, yang kami lihat semakin maju memberikan perhatian kepada pelaku-pelaku seni agar eksistensinya semakin berkembang. Kami berharap dukungan ini terus berlanjut,” ucapnya. (Rls/Disbudpar).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *