Harga Bitcoin dan Ethereum Turun, Kripto Lain Beragam di Perdagangan Minggu

Ulasfakta – Pergerakan harga mata uang kripto utama pada perdagangan Minggu (25/5/2025) menunjukkan tren yang bervariasi, dengan sebagian besar aset digital mengalami penurunan. Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), dua kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, kompak turun ke zona merah.

Menurut data dari Coinmarketcap, harga Bitcoin tercatat turun tipis sebesar 0,19% dalam 24 jam terakhir, meskipun dalam sepekan terakhir mencatat kenaikan 4,17%. Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di level sekitar USD 107.626 atau setara Rp 1,75 miliar dengan asumsi kurs 1 USD = Rp 16.279.

Sementara itu, harga XRP juga melemah 0,66% dalam sehari terakhir dan turun 2,44% selama tujuh hari terakhir, berada di kisaran USD 2,30. Binance Coin (BNB) menjadi salah satu yang mengalami kenaikan tipis sebesar 0,27% dalam 24 jam dan naik 3,47% selama seminggu terakhir dengan harga saat ini mencapai USD 664,91.

Namun, beberapa kripto lain seperti Solana (SOL) dan Dogecoin (DOGE) mengalami penurunan masing-masing 1,46% dan 2,54% dalam sehari terakhir, meskipun dalam sepekan keduanya masih mengalami kenaikan sekitar 2-3%. Cardano (ADA) dan Tron (TRX) juga mencatat pelemahan dengan penurunan harga masing-masing 2,16% dan 1,12% dalam 24 jam terakhir.

Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) relatif stabil dengan fluktuasi sangat kecil di kisaran 0,03%.

Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto turun tipis 0,06% menjadi USD 3,39 triliun atau sekitar Rp 55.187 triliun.

Sebelumnya, pada Kamis (22/5), Bitcoin sempat mencetak rekor baru menembus level USD 111.000 atau sekitar Rp 1,81 miliar, didorong oleh masuknya dana besar institusi melalui ETF Bitcoin spot, perkembangan positif regulasi di AS, dan gelombang likuidasi posisi short. ETF Bitcoin spot mencatat aliran dana masuk hingga USD 667 juta, dengan iShares Bitcoin Trust (IBIT) milik BlackRock sebagai penyumbang terbesar.

Selain itu, Senat AS tengah mengkaji RUU GENIUS Act yang akan memberikan regulasi resmi bagi stablecoin, sehingga menambah kepercayaan pasar. Di sisi lain, MicroStrategy melakukan pembelian Bitcoin senilai USD 1,34 miliar, menambah portofolionya dengan 13.390 BTC, yang turut menekan pasokan di pasar spot.

Menurut analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, secara teknikal Bitcoin masih menunjukkan tren positif walaupun indikator RSI menunjukkan kondisi overbought pada angka 76,07.

Tanggapan Masyarakat

Anton, seorang investor kripto dari Batam, mengaku tetap optimis meski harga sempat turun. “Fluktuasi memang biasa di pasar kripto. Saya lihat ini masih momentum bagus buat beli karena ada faktor institusi besar yang masuk,” katanya.

Sementara Sari, seorang pekerja lepas yang baru mulai berinvestasi di kripto, mengaku was-was dengan penurunan harga. “Saya baru belajar, jadi agak khawatir kalau harga turun terus. Tapi saya paham kalau ini memang sifatnya naik turun,” ujarnya.

Budi, pedagang elektronik di pusat kota Batam, menyatakan pandangannya soal investasi kripto. “Menurut saya, kripto menarik sebagai alternatif investasi, tapi harus hati-hati. Kalau mau serius, harus banyak belajar dulu supaya tidak rugi besar,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *