Ulasfakta – Festival Kendaraan Hias dalam rangka Iduladha 2025 yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Karimun berlangsung meriah. Puluhan kendaraan dihias penuh warna dan dilengkapi lampu sorot, melintasi jalan utama dengan disambut sorak-sorai warga yang memadati sepanjang rute.

Meski semarak, acara tersebut memicu reaksi keras dari Himpunan Pemuda Mahasiswa Tanjung Balai Karimun Pekanbaru (HPM-TBK). Dalam pernyataan resminya, organisasi mahasiswa ini menilai festival tersebut mencerminkan ketidakpekaan Pemkab terhadap situasi keuangan daerah yang tengah mengalami tekanan.

“Di tengah kondisi fiskal yang diklaim sulit, kegiatan seperti ini justru menjadi simbol pemborosan. Infrastruktur jalan rusak, layanan kesehatan belum merata, dan banyak mahasiswa kesulitan biaya pendidikan, tetapi anggaran malah digelontorkan untuk hiburan semata,” ujar Ketua Umum HPM-TBK

HPM-TBK menyoroti bahwa biaya yang dihabiskan disebut mencapai puluhan juta rupiah, belum termasuk logistik dan operasional lebih baik dialokasikan untuk sektor yang lebih mendesak dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

Meski tidak menolak pentingnya kegiatan budaya dan keagamaan, HPM-TBK menekankan perlunya menyesuaikan skala kegiatan dengan kemampuan anggaran daerah.

“Kami mendukung pelestarian tradisi, tapi jangan sampai anggaran publik digunakan secara tidak proporsional. Ini soal prioritas,” tegas pernyataan mereka.

Organisasi tersebut juga menyerukan transparansi dalam pengelolaan dana publik serta meminta DPRD Karimun untuk memperketat pengawasan terhadap pengeluaran pemerintah daerah.

“Masalah ini bukan sekadar soal acara, tapi mencerminkan tanggung jawab pemerintah terhadap rakyatnya,” tutup pernyataan HPM-TBK