Ulasfakta.co – Tingginya angka kemiskinan dan pengangguran di Tanjungpinang dalam tiga tahun terakhir menunjukkan kurangnya perhatian dari pemerintah daerah terhadap perekonomian masyarakat.
“Pemerintah tidak maksimal dalam menumbuhkan ekonomi masyarakat. Kemiskinan dan pengangguran meningkat, masyarakat semakin kesulitan,” tegas calon Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah saat bersilaturahmi dengan warga Tanjungpinang di Kedai Kopi Kita, Km 8, Jumat (20/9).
Lis, sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa Tanjungpinang kini menjadi daerah dengan angka kemiskinan dan pengangguran tertinggi kedua di Provinsi Kepri, dengan estimasi tingkat kemiskinan mencapai 12-14 persen.
Menurutnya, hal ini terjadi karena pemimpin sebelumnya tidak memiliki strategi yang jelas untuk meningkatkan ekonomi daerah, memberdayakan masyarakat, dan menciptakan lapangan pekerjaan.
“Pemimpin harus memiliki visi dan misi yang jelas sebagai panduan dalam pembangunan. Tanpa itu, kita ibarat kapal tanpa tujuan, atau pengendara motor yang tak ada arah dan akhirnya berhenti di tengah jalan,” katanya.
Lis pun bertanya kepada warga mengenai arah dan tujuan Tanjungpinang dalam tiga tahun terakhir. “Apakah kita sudah memiliki visi sebagai kota berbudaya, wisata, pendidikan, dan perdagangan?” tanya. Kompak, warga menjawab, “Tidak.”
Lis menegaskan, jika diberi amanah memimpin, ia bersama Raja Ariza memiliki solusi konkret untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tanjungpinang.

Mereka memiliki visi “Bima Sakti” dan lima misi, serta program “Kartu Tanjungpinang Berbenah,” yang mencakup pendidikan dan kesehatan gratis, bantuan modal untuk UMKM, subsidi air bersih, serta insentif bagi pekerja sosial.
Melalui program tersebut, Lis-Raja akan menyediakan perlengkapan sekolah bagi siswa SD dan SMP, serta bantuan modal usaha untuk pelaku UMKM yang juga akan dilatih untuk menciptakan produk-produk khas Tanjungpinang.
Terkait penerima bantuan sosial dan PKH (Program Keluarga Harapan), Lis menambahkan pentingnya pembaruan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
“Banyak warga layak menerima bantuan tetapi tidak terdaftar di DTKS,” ujarnya.
Program Lis-Raja mendapatkan sambutan positif, terutama dari kelompok ibu-ibu. “Semua program Lis-Raja jelas dan menyentuh kebutuhan masyarakat, terutama bagi keluarga kurang mampu,” ungkap Dewi yang hadir silaturahmi bersama Lis Darmansyah.
Ia sepakat bahwa pembaruan data DTKS penting agar warga yang tidak mampu benar-benar mendapatkan bantuan sosial yang merupakan haknya.
Di akhir acara, ratusan warga yang hadir menyatakan dukungan untuk memenangkan Lis-Raja dalam Pilwako Tanjungpinang, meneriakkan yel-yel kemenangan. “Tanjungpinang dijawab Berbenah, kemudian Lis-Raja dijawab Menang, Menang, Menang.”
(isk/ind)