Ulasfakta — Kegagalan Pemerintah Daerah Lingga dalam merealisasikan penyediaan listrik di Desa Persiapan Pasir Lulun, Kecamatan Lingga Utara, menuai kritik tajam dari kalangan mahasiswa dan aktivis muda asal Lingga.
Mereka menilai janji pemerintah yang pernah digaungkan terkait pemerataan listrik di pelosok desa hanya menjadi slogan kosong yang belum terealisasi hingga kini.
Salah satu suara kritis datang dari Muhammad Fatur, mahasiswa dan aktivis asal Lingga, yang menyebut kondisi gelap di Desa Pasir Lulun sebagai bentuk nyata dari “janji yang padam sebelum sempat menyala”.
“Sudah terlalu lama masyarakat Pasir Lulun hidup dalam kegelapan. Bupati Lingga pernah menjanjikan pemerataan listrik sebagai wujud pembangunan berkeadilan, namun hingga kini warga masih bergantung pada pelita minyak untuk penerangan malam,” ujar Fatur dalam pernyataannya, Selasa (8/10).
Menurutnya, kegagalan pemerintah menghadirkan listrik di desa tersebut bukan sekadar persoalan teknis, melainkan mencerminkan ketimpangan pembangunan dan kurangnya kemauan politik dari para pemangku kebijakan.
“Bagaimana mungkin di tengah slogan ‘Lingga Bangkit’, masih ada desa yang belum menikmati listrik? Ini bukan soal anggaran, tapi soal niat politik,” tambahnya.
Mahasiswa dan kelompok pemuda Lingga juga menilai janji-janji pembangunan yang disampaikan menjelang pemilu tidak pernah benar-benar diwujudkan.
Mereka menyayangkan prioritas pemerintah yang dinilai lebih memihak proyek-proyek besar ketimbang kebutuhan dasar masyarakat desa.
Meski beberapa tiang listrik disebut telah berdiri di wilayah tersebut, namun hingga kini aliran listrik belum pernah dinikmati warga.
Kondisi ini, menurut Fatur, menjadi simbol gagalnya pemerintah daerah dalam mewujudkan keadilan energi bagi seluruh masyarakat.
“Kami menuntut Bupati Lingga untuk berhenti beretorika dan mulai menunjukkan kerja nyata. Masyarakat tidak butuh janji di panggung kampanye, mereka butuh listrik yang benar-benar menyala di rumah mereka,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemerintah Kabupaten Lingga belum memberikan tanggapan resmi atas kritik yang dilontarkan oleh mahasiswa tersebut.
Tinggalkan Balasan