Ulasfakta – Mohammad Abdullah alias Cobra, seorang penjual tisu yang berjualan di Simpang Flyover Madani, Kota Batam, mengaku mengalami tindakan kekerasan yang diduga dilakukan oleh oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Sosial (Dinsos). Insiden tersebut terjadi pada 26 Maret 2025 sekitar pukul 16.00 WIB. Menurut pengakuannya, kejadian serupa telah ia alami sebanyak tiga kali.
Cobra menjelaskan bahwa awalnya ia sedang mengambil double stick dan tongkat di sekitar kawasan Haluan Madani untuk latihan pada malam hari.
Namun, mobil Dinas Sosial yang melintas tiba-tiba berhenti, dan sejumlah petugas turun dengan sikap agresif.
“Saya hanya ingin mengambil double stick dan tongkat untuk latihan malam nanti. Tapi tiba-tiba mobil Dinas Sosial berhenti, dan para petugas turun dengan wajah garang, seolah ingin membawa saya,” ungkapnya.
Menurut Cobra, ia kemudian diborgol oleh petugas. Saat mencoba melawan, ia kalah jumlah dan mengalami tindakan kekerasan, termasuk pemukulan dan tendangan dari sejumlah oknum Satpol PP dan Dinas Sosial.
“Tangan saya diborgol, lalu saya dipukul dan ditendang hingga terjatuh. Saya sempat berusaha meminta pertolongan pengendara yang melintas sambil berlari, tapi saya kembali ditendang hingga tertabrak mobil,” ujarnya.

Akibat insiden tersebut, Cobra mengalami cedera serius. Kepalanya mengalami luka robek, telinganya terluka hingga mengeluarkan banyak darah, dan beberapa bagian tubuhnya mengalami luka lecet.
Ia juga mengalami keseleo di tangan dan kakinya akibat pengeroyokan tersebut.
“Kepala saya bocor, telinga saya robek, darah mengucur deras. Saya pingsan, dan akhirnya polisi datang membantu saya serta membawa saya ke rumah sakit,” tambahnya.
Lebih lanjut, Cobra menyatakan bahwa kejadian ini bukan yang pertama kali ia alami.
Ia mengaku sudah tiga kali mendapat perlakuan serupa, namun kali ini justru ia yang dilaporkan balik oleh oknum terkait.
“Ini sudah kejadian ketiga kalinya saya diperlakukan seperti ini. Saya hanya ingin mendapatkan keadilan,” ujarnya dengan nada lemah.
Saat ini, Cobra masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Elizabeth Batam dan telah menjalani visum.
Peristiwa ini memicu reaksi dari masyarakat yang mengecam tindakan kekerasan tersebut dan mendesak pihak berwenang untuk mengusut tuntas kejadian ini.
Hingga berita ini diterbitkan, Pemerintah Kota Batam belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut.