Organisasi sering kali dianggap sebagai tempat bernaung, namun maknanya tidak sesederhana itu. Layaknya rumah, organisasi adalah tempat kita mengabdikan tenaga, pikiran, dan waktu—sebuah tempat di mana kita mencari rasa aman, kenyamanan, dan kebersamaan setelah menghadapi riuhnya dunia luar. Tetapi, apakah organisasi benar-benar dapat diibaratkan sebagai rumah?
Membangun rumah yang nyaman membutuhkan orang-orang yang memiliki cinta tulus terhadapnya. Mereka adalah individu yang tidak hanya sekadar singgah untuk kepentingan pribadi, tetapi yang benar-benar berkontribusi untuk menjaga dan membangun rumah tersebut. Sebaliknya, jika rumah hanya dipandang sebagai tempat persinggahan, ia rentan kehilangan arah dan harmoni, berujung pada kekacauan.
Ketika rumah sudah terlanjur kacau, apa yang dapat dilakukan?
Hanya ada satu solusi: bersikap tegas kepada mereka yang berpura-pura peduli, tetapi sebenarnya merusak dari dalam. Orang-orang seperti ini harus dihadapi dengan ketegasan dan disingkirkan demi menjaga keutuhan rumah, sehingga suasana yang damai dan penuh kasih dapat tercipta kembali.
Organisasi dan Elemen Rumah
Organisasi, seperti rumah, terdiri atas berbagai elemen yang saling mendukung satu sama lain. Setiap elemen ini memiliki perannya masing-masing:
• Pondasi adalah orang-orang yang menjadi bagian dari organisasi. Tanpa pondasi yang kuat, organisasi akan goyah.
• Tiang merepresentasikan visi dan misi yang menjadi penopang utama organisasi.
• Dinding adalah pemimpin dan anggota yang bekerja sama membangun struktur.
• Atap melambangkan rasa memiliki, kepercayaan, dan solidaritas yang menaungi seluruh elemen organisasi.
• Perabot mencerminkan kegiatan dan program yang memberikan kehidupan pada organisasi.
Tanpa pemimpin yang tulus mencintai organisasi, rumah ini akan kehilangan arah. Pemimpin yang baik bukan hanya hadir untuk mengambil keuntungan, tetapi juga memberikan perlindungan dan menyatukan semua elemen dengan kasih dan ketegasan. Dia melawan segala bentuk ancaman yang dapat merusak keutuhan rumah dalam jangka panjang.
Kesimpulan
Apakah organisasi adalah rumah? Jawabannya bergantung pada bagaimana organisasi diperlakukan. Jika dikelola dengan cinta, ketulusan, dan tanggung jawab, maka organisasi bisa menjadi rumah yang nyaman, tempat semua anggotanya merasa memiliki. Sebaliknya, jika dipenuhi oleh orang-orang yang hanya datang untuk merusak, organisasi tidak lebih dari sebuah bangunan kosong tanpa jiwa.
Pada akhirnya, menjaga organisasi sama seperti menjaga rumah. Dibutuhkan dedikasi, ketulusan, dan kepemimpinan yang kuat untuk menciptakan harmoni dan memastikan keberlanjutannya.
Opini: Joel Oktavianus Lohonauman