Ulasfakta – Layanan Unit Gawat Darurat (UGD) di RSUD Tanjung Batu, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, terancam dibatasi akibat belum hadirnya dua dokter tambahan yang dijadwalkan mulai bertugas awal Juni 2025.
Hingga Senin sore, 2 Juni 2025, manajemen rumah sakit belum menerima konfirmasi kehadiran dari kedua tenaga medis tersebut. Situasi ini memaksa pihak rumah sakit mempertimbangkan opsi penutupan layanan UGD di malam hari dan akhir pekan.
“Seharusnya mereka mulai bertugas hari Minggu, tapi sampai sore ini belum juga muncul. Jika kondisi ini terus berlanjut, kami akan menutup layanan UGD mulai pukul sembilan malam ini,” kata Direktur RSUD Tanjung Batu, Suharyanto.
Menurutnya, rumah sakit kini hanya mengandalkan dua dokter umum perempuan yang juga memiliki tanggung jawab sebagai ibu. Ia menegaskan, terlalu riskan membebankan tugas jaga 24 jam tanpa jeda kepada keduanya.
“Kami harus menjaga kesehatan tenaga medis kami. Tidak mungkin mereka bekerja terus-menerus tanpa istirahat. Jika dipaksakan, justru bisa menyebabkan kelelahan dan risiko lain yang lebih besar,” ujarnya.
Jika pembatasan dilakukan, maka layanan UGD hanya akan tersedia pada pagi dan sore hari. Sedangkan pada malam hari dan hari Minggu, masyarakat terpaksa harus mencari alternatif layanan medis darurat di tempat lain.
Suharyanto juga menjelaskan bahwa keterlambatan dua dokter tambahan bukan disebabkan oleh internal RSUD Tanjung Batu. Kedua dokter tersebut diketahui masih tercatat aktif di instansi lain, yakni Puskesmas Meral dan RSUD Muhammad Sani.
“Penempatan dokter bukan kewenangan kami. Kami hanya menunggu keputusan dan instruksi dari Dinas Kesehatan dan BKPSDM,” tegasnya.
Situasi ini menjadi pukulan bagi masyarakat Pulau Kundur, yang selama ini mengandalkan RSUD Tanjung Batu sebagai fasilitas layanan kesehatan utama, terutama dalam kondisi darurat. Ketiadaan dokter jaga malam dapat berdampak serius terhadap akses layanan kesehatan masyarakat setempat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Dinas Kesehatan maupun BKPSDM Karimun terkait tindak lanjut penempatan tenaga medis tambahan di RSUD Tanjung Batu.
Tinggalkan Balasan