Ulasfakta – Rencana renovasi empat pelabuhan di Kepulauan Riau (Kepri) menghadapi tantangan besar setelah Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat mengalami pemangkasan sebagai bagian dari efisiensi anggaran.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kepri, Junaidi, mengungkapkan bahwa keempat pelabuhan yang direncanakan untuk direnovasi termasuk dalam proyek yang dibiayai DAK 2025, yang kini terancam batal.
“Empat pelabuhan ini masuk dalam DAK yang terkena efisiensi, sehingga rencana renovasi ikut terdampak,” ujar Junaidi, Sabtu (1/3/2025).
Namun, Gubernur Kepri Ansar Ahmad tidak tinggal diam. Ia tengah melakukan berbagai upaya agar proyek tersebut tetap dapat terlaksana tahun ini.
“Pak Gubernur sedang berusaha agar proyek renovasi ini tetap bisa berjalan di 2025. Kita masih menunggu keputusan final dari pusat,” tambahnya.
Empat pelabuhan yang sebelumnya direncanakan mendapat renovasi menggunakan DAK APBN 2025 sebesar Rp25 miliar adalah:
1.Pelabuhan RoRo Pulau Dompak (Tanjungpinang)
2.Pelabuhan Selat Beliah (Karimun)
3.Pelabuhan Bongkar Muat Penagi (Natuna)
4.Pelabuhan Kota Segara (Bintan)
Keempat pelabuhan ini memiliki peran vital dalam konektivitas antarpulau di Kepri. Jika renovasi dibatalkan, dikhawatirkan akan berdampak pada mobilitas masyarakat, distribusi logistik, serta perekonomian daerah.
“Pelabuhan-pelabuhan ini adalah akses utama masyarakat dan sektor perdagangan. Jika renovasi gagal, dampaknya bisa cukup besar,” ungkap seorang warga Natuna yang mengandalkan Pelabuhan Penagi untuk aktivitas sehari-hari.
Saat ini, Pemerintah Provinsi Kepri masih menunggu kepastian dari Pemerintah Pusat terkait alokasi anggaran. Jika upaya lobi gagal, kemungkinan akan dicari solusi alternatif, termasuk penggunaan APBD atau mencari sumber pendanaan lain untuk memastikan proyek ini tetap berjalan.