Ulasfakta – Pemerintah Kota Batam mengambil langkah memperluas layanan terapi Antiretroviral (ARV) serta obat pencegah HIV, Pre-Exposure Prophylaxis (PrEP), guna memperkuat pengendalian HIV/AIDS di wilayah tersebut melalui peningkatan akses layanan kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Batam, Didi Kusmarjadi, menyampaikan bahwa hingga awal Mei 2025, sebanyak 285 warga Batam telah memanfaatkan PrEP sebagai salah satu upaya pencegahan HIV.
“PrEP merupakan metode pencegahan yang terbukti efektif dan telah digunakan secara luas di berbagai negara. Sementara bagi yang sudah terinfeksi, terapi ARV berperan menekan jumlah virus dalam tubuh sekaligus menurunkan risiko penularan,” ujar Didi pada Sabtu, 10 Mei 2025.
Saat ini, layanan PrEP dan ARV sudah dapat diakses di delapan puskesmas, yakni Lubuk Baja, Sekupang, Sei Panas, Tanjung Uncang, Baloi Permai, Batu Aji, Kampung Jabi, dan Tanjung Sengkuang. Selain itu, empat rumah sakit di Batam juga menyediakan layanan serupa, yaitu RS Elisabeth Batam, RSUD Embung Fatimah, RS Budi Kemuliaan, dan RS Awal Bros Batam.
“Masyarakat, terutama yang termasuk kelompok berisiko tinggi, dapat mengakses layanan ini secara gratis dan terbuka,” tambahnya.
Didi juga menyampaikan bahwa Dinas Kesehatan aktif melakukan skrining HIV sebagai langkah deteksi dini. Dari Januari hingga April 2025, sudah 3.637 orang yang menjalani pemeriksaan dengan temuan 193 kasus baru.
“Kelompok yang menjadi prioritas skrining adalah populasi kunci dan rentan, seperti pasien tuberkulosis, pengguna narkoba suntik, serta pekerja seks. Kami menargetkan sebanyak 15.686 orang akan disaring sepanjang tahun ini,” jelasnya.
Secara keseluruhan, tercatat 3.552 penderita HIV/AIDS di Batam telah menerima terapi ARV, dengan 199 di antaranya memulai pengobatan pada tahun 2025 ini.
“Kami berkomitmen agar setiap individu dengan risiko tinggi dapat memperoleh pengobatan dan pencegahan secara cepat dan tanpa diskriminasi. Melalui upaya ini, kami berharap angka penularan HIV baru dapat ditekan secara signifikan,” tutup Didi.