Ulasfakta – Menyambut Iduladha 2025, Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) kembali menggulirkan program Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai upaya konkret menjaga kestabilan harga pangan dan membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok.

Kegiatan yang digelar selama dua hari, 3–4 Juni 2025, berlokasi di halaman samping Gedung BNI, Jalan Teuku Umar. Sejak pagi, ratusan warga tampak antusias memadati lokasi bazar untuk membeli berbagai bahan pokok dengan harga lebih murah dari pasaran.

Beragam komoditas ditawarkan, mulai dari beras, minyak goreng, gula, cabai, telur, hingga tepung dan bahan pembuat kue. Produk olahan beku serta sayuran segar juga tersedia dengan kualitas terjamin. Harga-harga tersebut ditekan di bawah harga pasar berkat subsidi dan kerja sama lintas sektor.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan DP3 Tanjungpinang, Yesi Perdeawati, mengatakan bahwa GPM menjadi strategi pemerintah dalam menstabilkan harga pangan jelang hari besar keagamaan sekaligus menekan potensi inflasi daerah.

“Kami ingin memastikan masyarakat tetap bisa membeli bahan pangan pokok dengan harga yang terjangkau, terutama menjelang Iduladha,” ujar Yesi pada Selasa (3/6/2025).

Program ini mendapat dukungan dari Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepulauan Riau dan melibatkan lebih dari 10 mitra, termasuk Bulog, Hypermart, pelaku UMKM lokal, hingga distributor bahan pokok.

Tak hanya menyediakan pangan murah, kegiatan ini juga disertai dengan layanan pemeriksaan kesehatan gratis yang bekerja sama dengan Kimia Farma. Inisiatif ini menambah nilai lebih GPM, menjadikan kegiatan tersebut tidak hanya berdampak ekonomi, tetapi juga sosial.

“Warga cukup antusias, terutama dengan adanya layanan cek kesehatan gratis. Ini jadi momen belanja sekaligus periksa kondisi tubuh,” tambah Yesi.

Salah seorang warga, Ani (41), mengaku sangat terbantu dengan adanya bazar murah tersebut. “Harga telur dan minyak goreng di sini jauh lebih murah dari pasar. Saya bisa belanja lebih banyak untuk kebutuhan Iduladha,” ujarnya.

Gerakan Pangan Murah di Tanjungpinang menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan sektor keuangan dalam menjaga daya beli masyarakat dan kestabilan harga di tengah dinamika ekonomi nasional. Program serupa direncanakan akan terus digelar secara berkala di wilayah lainnya.