Ulasfakta – Senin, 20 Mei 2025, ribuan pengemudi ojek dan taksi daring di Batam berencana turun ke jalan dalam aksi bertajuk “205”. Massa berasal dari berbagai komunitas—di antaranya Komando (Komunitas Andalan Driver Online) dan Aliansi Driver Online Batam (Adob)—dan akan mendatangi tiga kantor aplikator besar: Maxim, Gojek, dan Grab.
Ketua Komando Batam, Feryandi Tarigan, menegaskan gerakan ini lahir karena kebijakan aplikator yang dinilai menekan pendapatan mitra.
“Kami menyebut 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Transportasi Online Indonesia. Tujuannya sederhana: pengemudi berhak atas penghasilan layak,” ujar Feryandi, Jumat (16/5/2025).
Tuntutan Utama
Tarif sesuai SK Gubernur Kepri No. 1080 & 1113/2024
Berlaku sejak 1 Oktober 2024, tetapi belum dijalankan aplikator.
Roda empat:
Tarif batas atas Rp6.000/km
Tarif minimum Rp18.000 (3 km pertama)
Batas bawah Rp4.500/km
Roda dua: Rp2.500/km
Potongan Aplikator Maksimal 10 %
Pengemudi mengeluhkan fee kini dipotong 20–25 % plus beragam skema promo (“driver goceng”, GrabHemat, target order) yang menurunkan ongkir.Perbaikan Sistem Kerja & Transparansi
Termasuk penghentian program promo yang dianggap “mencekik” dan evaluasi algoritma pembagian order.
“Delapan order dipotong lagi Rp13 ribu, tiap order kena Rp2 ribu—ini menyengsarakan,” tambah Feryandi.
Rencana Aksi
Start : 09.00 WIB, konvoi ke kantor Maxim, Gojek, kemudian Grab.
Estimasi massa : >2.000 pengemudi.
Seruan : damai, tertib, dan fokus pada tuntutan ekonomi.
Para pengemudi berharap pemerintah daerah ikut menekan aplikator agar patuh pada ketentuan tarif serta memberi ruang dialog untuk skema potongan yang lebih manusiawi.