Ulasfakta – Kepolisian Resor Kota Barelang resmi mengirimkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) ke Kejaksaan terkait kasus dugaan pengeroyokan terhadap seorang DJ perempuan di First Club, Batam. Dua warga negara asing (WNA) asal Vietnam telah ditetapkan sebagai tersangka dan kini ditahan.
“SPDP sudah kami serahkan ke pihak kejaksaan karena proses penahanan terhadap dua tersangka telah dilakukan,” ujar Kapolresta Barelang, Kombes Pol Zaenal Arifin, pada Senin, 16 Juni 2025.
Peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi pada Sabtu dini hari, 7 Juni lalu. Korban, seorang DJ bernama Stevanie, menjadi sasaran kekerasan oleh tiga orang perempuan yang diduga dalam pengaruh emosi saat berada di klub malam tersebut.
Dua tersangka berhasil diamankan saat berupaya melarikan diri ke Singapura melalui Pelabuhan Harbour Bay. Sementara satu pelaku lainnya, yang diketahui bernama Misa, hingga kini masih buron dan telah dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
“Satu pelaku lagi masih dalam pengejaran. Kami intensifkan koordinasi lintas batas untuk menangkapnya,” ujar Zaenal.
Meski proses pidana terus berjalan, pihak kepolisian juga membuka peluang penyelesaian perkara melalui mekanisme keadilan restoratif (restorative justice). Namun, proses tersebut belum mencapai kesepakatan antar pihak.
“Restorative justice memang memungkinkan, tapi harus mengacu pada aturan yang berlaku. Tidak bisa dilakukan sembarangan tanpa memenuhi syarat sebagaimana dalam Peraturan Kapolri,” tegasnya.
Zaenal juga menekankan bahwa penyidikan fokus pada aspek hukum pidana yang terjadi, tanpa mempermasalahkan latar belakang atau profesi para pelaku.
“Kami tidak mengkaji apakah pelaku merupakan LC atau pengunjung biasa. Fokus kami adalah tindak pidana yang terjadi, dan penyidik akan menuntaskan prosesnya sesuai hukum,” tutupnya.
Kasus ini sempat menyita perhatian publik karena melibatkan warga negara asing dan terjadi di lokasi hiburan malam populer di Batam. Penyidik saat ini terus mengembangkan perkara untuk mengungkap seluruh fakta hukum yang relevan.