PPPK Setwan Batam Turun ke Jalan, Gotong Royong Demi Kota Bebas Banjir

Ulasfakta – Puluhan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dari Sekretariat DPRD (Setwan) Kota Batam ambil bagian dalam aksi gotong royong massal yang digelar serentak di sejumlah titik strategis kota pada Jumat (13/6/2025).

Aksi bersih-bersih ini merupakan bagian dari program kolaboratif “Batam Bersih dan Bebas Banjir”, yang dicanangkan Pemerintah Kota Batam sebagai respons terhadap tantangan lingkungan dan cuaca ekstrem yang semakin rutin melanda.

Dari Kantor ke Lapangan: Pegawai Turut Aksi Nyata

Tak hanya menjalankan tugas administratif di balik meja, para PPPK Setwan Batam terjun langsung ke lapangan membersihkan saluran air, taman kota, hingga mengangkut tumpukan sampah dari lingkungan padat penduduk seperti Batam Center, Duriangkang, Baloi, Tiban, hingga Nagoya.

“Kegiatan ini bukan hanya bersih-bersih, tapi juga bentuk tanggung jawab sosial. Ini adalah cara konkret kami membangun Batam yang lebih sehat dan aman dari banjir,” ujar Ridwan Afandi, SSTP., M.Eng, Sekretaris DPRD Kota Batam yang turut memantau jalannya aksi.

Ridwan menyebutkan bahwa gotong royong ini merupakan respon langsung atas arahan pimpinan daerah, Wali Kota Batam Amsakar Achmad dan Wakil Wali Kota Li Claudia Chandra, yang mendorong seluruh instansi untuk aktif dalam gerakan lingkungan.

Dari Seremonial ke Budaya

Ridwan juga menegaskan pentingnya menjadikan kegiatan ini sebagai kebiasaan kolektif, bukan sekadar agenda simbolik.

“Kami berharap gotong royong ini bukan berhenti di hari ini saja. Tapi bisa menjadi budaya di kalangan ASN dan PPPK untuk selalu peduli dengan lingkungan tempat tinggal dan kerja mereka.”

Ia turut mengapresiasi antusiasme para pegawai yang tidak sekadar hadir, tetapi benar-benar aktif terlibat, menunjukkan bahwa komitmen birokrasi terhadap persoalan publik bisa ditunjukkan dengan aksi nyata.

Langkah Kecil, Dampak Besar

Program “Batam Bersih dan Bebas Banjir” sendiri dirancang sebagai gerakan lintas instansi untuk menjawab persoalan banjir yang kerap terjadi akibat saluran air tersumbat dan penumpukan sampah rumah tangga.

Partisipasi PPPK Setwan dalam kegiatan ini menjadi bukti sinergi antara pemerintah daerah dan jajarannya dalam menghadirkan tata kelola kota yang berorientasi pada kesehatan lingkungan dan kesejahteraan warga.

“Jika seluruh elemen pemerintahan turun tangan, dampaknya tidak hanya untuk hari ini, tapi bisa dirasakan masyarakat secara jangka panjang,” pungkas Ridwan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *