Ribuan PTK Non ASN Kepri Kecewa, Insentif Hari Raya Tak Kunjung Cair

Ulasfakta.co – Ribuan Pegawai Tenaga Kependidikan (PTK) Non Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Dinas Pendidikan Kepulauan Riau (Disdik Kepri) mengungkapkan kekecewaan mereka karena insentif hari raya yang dijanjikan belum juga cair menjelang Idulfitri 1446 Hijriah.

 

Salah satu PTK Non ASN yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa mereka telah berharap besar agar insentif tersebut cair sebelum Lebaran. Namun, hingga H-2 Lebaran, belum ada kepastian mengenai pencairan dana tersebut.

 

“Kami sudah berharap besar agar insentif ini cair sebelum Lebaran. Tapi sampai H-2, belum ada kepastian. Ini jelas mengecewakan,” ujarnya pada Sabtu, 29 Maret 2025.

 

Menurutnya, besaran insentif tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Jika tahun lalu PTK Non ASN menerima Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar satu bulan gaji, kini nominalnya hanya Rp2 juta. Parahnya lagi, muncul kabar bahwa jumlah tersebut akan mengalami pemotongan.

 

“Kalau memang segitu jumlahnya, ya cairkan saja sesuai janji. Kenapa harus ditahan-tahan?” keluhnya.

 

Ia pun mendesak Gubernur dan Kepala Disdik Kepri untuk menepati janji mereka, mengingat insentif tersebut sangat dibutuhkan oleh ribuan PTK Non ASN untuk memenuhi kebutuhan keluarga di hari raya.

 

“Kita ini mau pakai uangnya buat beli daging dan keperluan Lebaran. Masa harus dibayar setelah Lebaran? Kok yang Pegawai Tidak Tetap (PTT) sudah cair, sementara kami belum? Jangan sampai kami merasa seperti anak tiri,” ujarnya geram.

 

Sementara itu, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kepri, Venni Venni Meitaria Detiwati, menjelaskan bahwa tidak ada lagi istilah PTK Non ASN ataupun PTT, karena status mereka telah berubah menjadi Pegawai Non ASN sesuai regulasi terbaru.

 

“Semua sudah diatur dalam PP Nomor 11 Tahun 2025. Pegawai Non ASN berhak menerima gaji ke-13 setelah mereka diangkat,” jelasnya.

 

Terkait insentif yang dijanjikan, Venni menegaskan bahwa pencairannya bergantung pada kebijakan Gubernur Kepri dan saat ini masih dalam proses.

 

“Untuk insentif ini, keputusan ada di tangan Pak Gubernur. Tapi memang masih dalam tahap proses,” katanya menutup.

 

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mengakui adanya keterlambatan pembayaran insentif hari raya bagi para PTK Non ASN, karena keterbatasan waktu penyaluran dari pihak perbankan mendekati Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah/2025.

 

“Sudah dibayarkan hari ini. Masing-masing dapat Rp2 juta,” kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad di Tanjungpinang pada Selasa, 8 April 2025.

 

Ansar memastikan dana insentif hari besar keagamaan tersebut telah disalurkan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kepri melalui pihak bank.

 

“Disalurkan langsung ke rekening masing-masing penerima. Silakan dicek,” ujar Gubernur Ansar.

 

Pemberian insentif hari raya ini sebagai bentuk apresiasi Pemprov Kepri kepada PTK Non ASN atas dedikasi dan kontribusi mereka dalam memajukan dunia pendidikan di daerah tersebut.

 

Meski disalurkan pasca-Lebaran, Gubernur Ansar berharap insentif tersebut dapat membantu memenuhi kebutuhan pokok para PTK Non ASN selama bulan Syawal.

 

“Mudah-mudahan APBD Kepri terus meningkat, sehingga nominal insentif hari raya yang diberikan semakin bertambah setiap tahunnya,” ucap Gubernur Ansar.

 

Salah seorang tenaga guru PTK Non ASN SMA di Kepri, Yusuf, mengapresiasi kebijakan Gubernur Ansar dan jajaran yang mengalokasikan anggaran insentif bagi ribuan tenaga pendidik maupun kependidikan yang tersebar di tujuh kabupaten/kota setempat.

 

“Alhamdulillah. Awalnya sedikit kecewa karena insentif tak kunjung cair mendekati Lebaran, tapi sekarang sudah ditransfer ke rekening, tentu sangat senang dan bersyukur,” kata Yusuf.

 

Insentif yang diberikan itu sangat bermanfaat bagi mereka untuk berbelanja kebutuhan pokok hingga biaya pendidikan anak.

 

Diharapkan ke depannya, proses pencairan insentif dapat dilakukan lebih awal agar para PTK Non ASN dapat memanfaatkannya tepat waktu menjelang hari raya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *