Ulasfakta – Dengan semangat dan modal bibit dari kampung halamannya di Kalimantan Barat, Sukur berhasil mengubah sebidang tanah kosong di Kampung Telaga Biru, Kelurahan Gunung Lengkuas, Kecamatan Bintan Timur, menjadi area persawahan hijau yang menjanjikan.
Pria yang kini tinggal di Kabupaten Bintan ini, yang juga ayah dari satu anak, mengolah lahan berukuran 20 x 25 meter yang sebelumnya dipenuhi rumput liar, ranting, dan batang pohon kering. Lewat ketekunan dan kerja keras, Sukur berhasil menjadikan lahan tersebut produktif dengan menanam padi.
“Awalnya banyak yang meragukan, bilang padi tak bisa tumbuh di Bintan. Tapi saya ingin membuktikan hal itu salah,” ungkap Sukur kepada wartawan, Rabu, 23 April 2025.
Bibit yang digunakan adalah varietas PB, yang dikenal juga sebagai “padi tiga bulan” atau padi gogo. Bibit seberat 3 kilogram tersebut didapatkan dari seorang teman di Kalimantan Barat pada pertengahan Januari 2025.
Keunikan dari budidaya ini adalah padi yang ditanam tumbuh subur meski tanpa penyiraman intensif. Hal ini cukup mengejutkan mengingat kondisi tanah dan cuaca di Bintan selama ini dianggap kurang ideal untuk pertanian padi.
“Saya coba-coba saja pada awalnya,” tuturnya sambil tersenyum.
Walau sempat mendapat skeptisisme dari warga sekitar yang menganggap buah padi akan berwarna hitam dan tidak berkualitas, Sukur tetap optimis. Ia menargetkan panen padi akan berlangsung pada Juni 2025 dan berharap hasilnya memuaskan.
“Ini jenis padi beras merah. Semoga dari sedikit ini bisa jadi awal yang baik untuk masa depan,” pungkasnya.
