Takjil di Bazar Ramadan Bintan Aman, tapi Pedagang Diminta Jaga Kebersihan

Ulasfakta – Warga Bintan yang gemar berburu takjil di Bazar Ramadan bisa bernapas lega. Hasil uji sampel yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bintan menunjukkan bahwa makanan dan minuman berbuka puasa yang dijual pedagang aman dikonsumsi karena tidak mengandung zat berbahaya.

Meski demikian, Dinkes tetap mengingatkan pedagang untuk menjaga kebersihan makanan agar tetap higienis dan terhindar dari kontaminasi selama penjualan.

Takjil Bazar Ramadan Dinyatakan Bebas Bahan Berbahaya

Tim Dinkes Bintan turun langsung ke Bazar Ramadan di Kecamatan Bintan Timur pada Kamis (6/3/2025), dengan menyisir lokasi dari Barek Betawi hingga Tanah Kuning. Mereka mengambil sampel berbagai makanan dan minuman untuk diuji kandungan kesehatannya.

Hasil pengujian laboratorium menunjukkan bahwa takjil yang dijual tidak mengandung zat berbahaya seperti formalin, boraks, methylen yellow, rhodamin B, ataupun pewarna makanan berbahaya.

“Alhamdulillah, hasilnya negatif. Semua takjil yang kita jadikan sampel aman dan sehat dikonsumsi,” ujar Kepala Dinkes Kabupaten Bintan, Retno Riswati, Jumat (7/3/2025).

Namun, Retno mengungkapkan bahwa lima sampel makanan dan minuman masih menunggu hasil uji mikrobiologi untuk mendeteksi keberadaan bakteri escherichia coli (E. coli). Hasilnya diperkirakan keluar dalam 24 jam.

Pedagang Diminta Tingkatkan Higienitas

Meski hasil pengujian menunjukkan takjil aman, Dinkes Bintan tetap mengingatkan pedagang untuk menjaga kebersihan makanan, mulai dari penyiapan bahan baku hingga penyajian di lapak jualan.

Beberapa imbauan yang diberikan Dinkes kepada pedagang meliputi:
✅ Menutup makanan dan minuman agar tidak terkena debu atau dihinggapi lalat.
✅ Menyediakan penjepit makanan agar pembeli tidak menyentuh langsung makanan dengan tangan.
✅ Menggunakan sarung tangan dan masker saat melayani pembeli untuk menjaga kebersihan makanan.

“Kami harap para pedagang bisa mengikuti standar kebersihan ini. Jangan hanya fokus pada rasa dan tampilan, tetapi juga keamanan pangan bagi masyarakat,” tegas Retno.

Dengan hasil uji sampel yang positif dan peningkatan kesadaran kebersihan di kalangan pedagang, warga Bintan bisa lebih tenang menikmati takjil di bulan Ramadan tanpa khawatir akan dampak kesehatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *