Tiket Natuna–Batam Masih “Selangit”, Wisata Terkapar

Ulasfakta – Tarif penerbangan Natuna–Batam tak kunjung turun. Sejak 10 Mei 2025 Wings Air—satu‑satunya maskapai yang tersisa setelah Nam Air berhenti terbang—membanderol kursi Natuna‑Batam sekitar Rp 2,6 juta, sedangkan rute sebaliknya bahkan menyentuh Rp 2,7 juta. Angka itu menjadi yang termahal dibanding tarif dari Batam atau Tanjungpinang ke Jakarta dan kota‑kota besar Jawa.

Di pulau perbatasan paling utara Indonesia ini, mahalnya tiket menjadi topik hangat. “Pariwisata jelas terpukul; wisatawan mengandalkan pesawat karena kapal bisa lebih dari 24 jam,” keluh Ibnuh, pegiat wisata Natuna, Minggu (11/5/2025).

Kini hanya ATR 72‑500 milik Wings Air yang hilir‑mudik. Pilihan sempit itu, menurut Ibnuh, seharusnya diimbangi harga bersahabat, bukan sebaliknya.

Pemerintah Daerah Cari Jalan Keluar

Penjabat Bupati Natuna, Cen Sui Lan, meminta warga menahan diri sembari pemerintah melobi maskapai baru. “Mendatangkan operator penerbangan ke Natuna tak semudah membalik telapak tangan. Banyak prosedur dan mitra yang harus dirangkul,” ujarnya.

Pemkab, lanjut Cen, merencanakan audiensi dengan Kementerian Perhubungan dan sejumlah operator agar ada pengganti Nam Air dengan tarif lebih terjangkau. “Kami terus dorong hadirnya maskapai baru, mudah‑mudahan harga bisa lebih bersahabat,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *