Warga Batu IX Bantah Pernyataan Sekda Tanjungpinang Soal Bantuan Banjir

Ulasfakta.co – Beberapa warga korban banjir di Kelurahan Batu IX, Kecamatan Tanjungpinang Timur, membantah pernyataan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tanjungpinang, Zulhidayat, yang mengklaim bahwa bantuan telah disalurkan secara merata kepada mereka.

“Tidak benar itu. Kami warga hanya diberi bantuan selimut, itu pun cuma 5 lembar dan harus merengek-rengek dulu baru dikasih,” tegas warga, Yata, di Tanjungpinang, Senin (13/1/2025).

Dia kecewa karena pembagian bantuan dinilai tidak merata di Perumahan Kenanga Jaya 3, yang dapat menimbulkan kecemburuan sosial antar warga korban banjir di wilayah itu.

“Dalam pernyataannya disebutkan bahwa warga korban banjir di Kecamatan Tanjungpinang Timur paling banyak diberikan bantuan, tapi nyatanya tidak seperti itu. Beberapa bantuan seperti sembako, makanan siap saji, serta barang kebutuhan yang disebutkan itu belum kami rasakan,” tegas Yata lagi.

Wati, warga lainnya, juga mengungkapkan bahwa mereka belum menerima bantuan apa pun dari Pemko Tanjungpinang setelah banjir pada 10 Januari 2025.

“Dari pemerintah belum ada. Yang memberikan bantuan sejauh ini baru pak Lis ke keluarga kami,” tuturnya.

Wahyono, Ketua RW 009, bahkan merasa kesulitan mencari bantuan untuk warganya yang kelaparan setelah lapor ke pemerintah setempat tidak mendapat respons.

“Kami masih mencari bantuan untuk warga sarapan dan makan siang. Kami sudah lapor ke Pemko, tapi belum ada jawaban,” tegas dia.

Sementara itu, Sekda Zulhidayat, sebelumnya menyatakan bahwa Pemko Tanjungpinang telah menyalurkan bantuan berupa nasi bungkus, selimut, makanan siap saji, dan barang kebutuhan lainnya ke berbagai kelurahan terdampak, termasuk Batu IX.

“Bantuan ini sudah disalurkan untuk wilayah-wilayah tersebut,” katanya.

Zulhidayat juga mengungkapkan bahwa dapur umum belum difungsikan, namun bantuan sudah disiapkan untuk para pengungsi. Kecamatan Tanjungpinang Timur, menurutnya menjadi daerah yang paling banyak menerima bantuan.

“Sarapan pagi juga disediakan untuk warga yang masih bertahan, sebanyak 35 orang pada hari kedua pengungsian,” jelasnya.

Pada siang hari, Zulhidayat menyebutkan bahwa seluruh pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing.

“Hari kedua siang hari, seluruh pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing,” tutupnya.

Namun, perbedaan laporan ini menunjukkan ketidaksesuaian antara klaim pemerintah dan kenyataan yang dirasakan oleh beberapa warga.

(dar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *