Ulasfakta – Bupati Bintan, Roby Kurniawan, menanggapi keluhan warga Kampung Pisang terkait banjir yang semakin parah setelah pembangunan kolam retensi.
Proyek ini merupakan kerja sama Pemkab Bintan dan Pemprov Kepri dengan total anggaran Rp50 miliar, namun baru terealisasi tahap pertama senilai Rp7,4 miliar pada 2023.
Roby menjelaskan masih ada tahap lanjutan untuk menangani banjir di Kampung Pisang, Kampung Sei Datuk, dan Kampung Kuala Lumpur.
Namun, kendala lahan menghambat proyek ini, di mana dari rencana 5 hektare, hanya 3,5 hektare yang bisa digunakan.
“Kami juga akan mengecek pembuangan air agar masalah ini bisa diselesaikan dari hulu ke hilir,” ujarnya, Jumat (21/3/2025). Roby juga mengajak warga bergotong royong menjaga drainase agar air mengalir lancar.
Namun, warga justru mengeluhkan banjir semakin sering terjadi setelah kolam retensi dibangun.
“Dulu banjir hanya setahun sekali, sekarang sudah beberapa kali,” ujar Aslinda, warga Kampung Pisang.
Senada, Sandrawati juga heran karena rumahnya yang dulu bebas banjir kini sering terendam.
“Saya pikir waduk ini membantu, tapi malah bikin rumah kami kebanjiran terus,” katanya.
Warga berharap pemerintah segera mengevaluasi dan memperbaiki sistem pengendalian banjir agar kondisi tidak semakin memburuk.