Wisata Mangrove Pering Terbengkalai: Minim Perawatan atau Kurangnya Pengelolaan?

Ulasfakta – Wisata Mangrove Pering di Kelurahan Bandarsyah, Natuna, yang pernah menjadi primadona pada 2022, kini menghadapi kondisi yang memprihatinkan. Fasilitas yang rusak, jembatan yang rapuh, serta minimnya pengunjung membuat destinasi ini kehilangan daya tariknya.

Berdasarkan pantauan di lokasi, pintu gerbang wisata sudah tidak ada, dan beberapa bagian jembatan penyeberangan tampak patah. Yanto, salah satu pengunjung, menyayangkan kondisi ini dan meminta pemerintah daerah segera bertindak.

“Kalau ada kerusakan minor, cepat diperbaiki. Jangan dibiarkan. Kalau dibiarkan, makin parah rusaknya,” ujar Yanto, Rabu, 5 Maret 2025.

Namun, Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Natuna, Murni, mengungkapkan bahwa tidak ada anggaran pemeliharaan wisata mangrove tahun ini akibat efisiensi anggaran.

“Kami sudah mengajukan dana untuk pemeliharaan wisata Mangrove Pering, tapi karena efisiensi anggaran, jadi tertunda,” katanya, Selasa, 4 Maret 2025.

Selain keterbatasan dana, Murni juga menyoroti kurangnya peran aktif dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dalam mengelola destinasi tersebut.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan: apakah terbengkalainya Wisata Mangrove Pering lebih disebabkan oleh minimnya anggaran atau kurangnya pengelolaan dari pihak terkait? Jika tidak segera ditangani, destinasi yang dulunya ramai ini bisa benar-benar ditinggalkan wisatawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *