13 Calon Penumpang Jadi Korban Penipuan Tiket, Agen: Penjualan Resmi Hanya di Loket dan Situs Resmi

Ulasfakta – Kasus dugaan penipuan tiket kapal rute Tanjungpinang-Dabo sekitar semakin menjadi perhatian setelah sejumlah calon pemudik mengaku tertipu oleh pihak yang mengatasnamakan agen resmi.

Sejauh ini, Boby, salah satu korban, menyebutkan bahwa setidaknya 13 orang rekannya telah mentransfer uang ke rekening yang diberikan oleh Doni Ferdiansyah.

Koordinator Lapangan PT Prima Buana Gema Bahari, Rendi, menegaskan bahwa perusahaan tempat mereka bekerja tidak pernah mengenal atau bekerja sama dengan Doni Ferdiansyah dan Helena Ruby Tionardi, dua nama yang disebut dalam kasus ini.

“Kami hanya menjual tiket melalui situs resmi dan agen tiket langsung di Pelabuhan Sri Bintan Pura. Jangan mudah percaya dengan pihak yang mengaku bisa membantu mendapatkan tiket di luar jalur resmi,” tegas Rendi, Rabu (26/3).

Rendi juga mengaku tidak mengetahui jumlah pasti korban yang tertipu oleh modus ini.

Sebagai langkah pencegahan, Badan Usaha Pelabuhan (BUP) Kepri juga mengingatkan masyarakat agar lebih waspada.

Aryandi Humas BUP Provinsi Kepri Foto Aryandi

Humas BUP Kepri, Aryandi, menyayangkan kejadian ini dan berharap kasus tersebut segera diproses sesuai hukum yang berlaku.

“Kami menegaskan bahwa tiket MV Lintas Kepri hanya bisa dibeli melalui situs resmi www.tiketkapal.com atau di loket resmi di Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) dan Telaga Punggur,” ujarnya.

Aryandi juga menekankan bahwa manajemen Lintas Kepri tidak menjual tiket melalui WhatsApp atau media sosial lainnya.

Jika masyarakat membutuhkan informasi resmi terkait tiket dan jadwal keberangkatan, mereka dapat menghubungi penanggung jawab resmi, Budianto, di nomor 0812-7702-680.

KSOP: Beli Tiket di Loket Resmi, Hindari Perantara Tidak Jelas

Menanggapi maraknya penipuan ini, Kasi Lalu Lintas dan Angkutan Laut KSOP Tanjungpinang, Imran, mengimbau masyarakat untuk selalu membeli tiket melalui agen resmi atau langsung di loket.

“Jangan mudah tergiur dengan penawaran tiket murah dari perantara yang tidak jelas. Kami terus meningkatkan pengawasan, terutama menjelang puncak arus mudik pada 28-29 Maret 2025,” kata Imran.

Selain itu, KSOP juga meminta operator kapal untuk memastikan penjualan tiket sesuai kapasitas agar tidak terjadi over kapasitas, yang dapat membahayakan keselamatan penumpang.

“Tiket online tetap tersedia, tetapi hanya bisa dibeli pada hari keberangkatan sesuai kebijakan operator kapal. Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kelancaran arus mudik dan mencegah kasus serupa di masa mendatang,” tambahnya.

Dengan adanya peringatan ini, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dan memastikan setiap transaksi tiket dilakukan melalui jalur resmi.

Jika menemukan indikasi penipuan, segera laporkan ke pihak berwenang untuk ditindaklanjuti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *