Ulasfakta – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq resmi menutup rangkaian Forum Fasilitasi dan Supervisi Program Prioritas Kemendikdasmen untuk wilayah Kepulauan Riau, yang digelar di Hotel Harris Batam Center, Rabu malam (25/6/2025).

Kegiatan yang dihadiri perwakilan Dinas Pendidikan, Disdukcapil, Dinsos, serta Majelis Kepala Sekolah (MKPS) se-Kepri ini membahas berbagai isu strategis dunia pendidikan, mulai dari penguatan literasi dasar, literasi digital, hingga kesiapan sekolah dalam menghadapi era kecerdasan buatan (AI) dan teknologi coding.

Dalam sambutannya, Fajar menegaskan bahwa pendidikan Indonesia harus segera beradaptasi dengan perkembangan teknologi global. Menurutnya, tanpa langkah konkret, generasi muda Indonesia hanya akan menjadi penikmat atau konsumen teknologi, bukan pencipta.

“Kalau kita lambat, anak-anak kita hanya akan menjadi penonton dalam perkembangan teknologi global. Mereka harus diajarkan sejak dini tentang coding, AI, dan cara memfilter informasi di dunia digital,” ujar Fajar.

Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini penguasaan teknologi, khususnya kecerdasan buatan, didominasi oleh negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Tiongkok. Jika Indonesia tidak segera mempersiapkan sumber daya manusianya, kesenjangan daya saing akan semakin lebar.

Lebih jauh, Fajar menekankan pentingnya penguatan literasi dasar di Indonesia, yang hingga kini masih tertinggal dibanding standar internasional. Menurutnya, penguasaan teknologi tanpa literasi yang kuat akan sia-sia.

“Literasi bukan hanya baca-tulis, tapi juga kemampuan memahami dan memanfaatkan teknologi secara bijak,” tambahnya.

Selain mendorong literasi digital, forum ini juga menggaungkan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yakni bangun pagi, ibadah tepat waktu, olahraga rutin, konsumsi makanan bergizi, rajin belajar, aktif bermasyarakat, dan tidur cukup. Gerakan ini disebut sebagai pilar pembentukan karakter generasi muda Indonesia.

“Kita tidak boleh melupakan pendidikan karakter. Teknologi penting, tapi anak-anak kita juga harus punya fondasi moral yang kuat,” tegas Fajar.

Sementara itu, Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kepri, Warsita, berharap forum ini menjadi momentum perbaikan nyata bagi mutu pendidikan di daerah.

“Semoga dari pertemuan ini muncul solusi-solusi konkret untuk tantangan pendidikan di Kepri, terutama dalam menghadapi era digital yang makin kompleks,” pungkasnya.