Ulasfakta.co – Ketua Umum Pimpinan Daerah Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (PD Hima Persis) Tanjungpinang-Bintan, Muhammad Zhein Noor Ramadhan, mengungkapkan keprihatinannya atas dugaan penyelewengan distribusi bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar di SPBU KM 16, Kabupaten Bintan.

Dugaan itu mencuat setelah pemantauan di lapangan serta laporan masyarakat menunjukkan adanya kendaraan jenis lori dan mobil pribadi yang mendapatkan jatah solar subsidi melebihi ketentuan. Berdasarkan aturan, kendaraan lori hanya berhak menerima 60 liter solar per hari, sedangkan mobil pribadi dibatasi maksimal 30 liter.

“Kami menduga ada praktik permainan barcode ganda yang dilakukan oleh oknum SPBU KM 16. Sistem QR Code yang seharusnya menjadi alat pengendali justru bisa dimanipulasi, sehingga kendaraan dapat mendaftar lebih dari sekali dalam sehari,” ujar Zhein dalam keterangan tertulis, Rabu, 20 Agustus 2025.

Menurut dia, manipulasi tersebut tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga mencederai kepercayaan publik terhadap sistem subsidi yang dirancang negara.

Hima Persis menilai lemahnya pengawasan dari regulator turut membuka celah terjadinya kecurangan. Padahal, kata Zhein, subsidi BBM semestinya diperuntukkan bagi masyarakat kecil, bukan dimanfaatkan segelintir pihak untuk mencari keuntungan pribadi.

Atas dugaan pelanggaran tersebut, Hima Persis Tanjungpinang-Bintan menyampaikan empat tuntutan:
1. Audit menyeluruh terhadap sistem distribusi solar subsidi di SPBU KM 16.
2. Investigasi dugaan penggunaan barcode ganda dan pemalsuan data kendaraan penerima subsidi.
3. Penindakan tegas terhadap pihak-pihak yang terbukti terlibat.
4. Peningkatan transparansi dan pengawasan dari BPH Migas serta aparat penegak hukum.

“Jika praktik ini terus dibiarkan, bukan hanya masyarakat yang dirugikan, tetapi juga wibawa pemerintah dalam mengelola subsidi akan tercoreng. Kami mendesak aparat terkait untuk turun langsung ke lapangan, bukan sekadar menerima laporan dari balik meja,” tegas Zhein.

Hingga berita terbit, ulasfakta masih terus menelusuri kebenaran hal ini.