Ulasfakta – Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, membuka secara resmi Rapat Koordinasi Pendapatan Daerah Wilayah Se-Sumatera, Jawa, dan Kalimantan dengan tema Optimalisasi Pendapatan Daerah, yang digelar oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Batam di Harmoni One Hotel, Selasa (30/9/2025).

Dalam sambutannya, Amsakar menyampaikan rasa bangga atas kepercayaan yang diberikan kepada Kota Batam sebagai tuan rumah kegiatan strategis tingkat nasional ini.

“Selamat datang di Kota Batam. Kami merasa sangat bangga dan bahagia karena kegiatan besar ini kembali menegaskan posisi Batam sebagai salah satu kota MICE unggulan di Indonesia,” ujar Amsakar disambut tepuk tangan peserta.

Amsakar juga menyoroti potensi besar Batam sebagai kota tujuan wisata dan investasi. Ia menyebutkan, sepanjang tahun 2024 Batam mencatat 1,3 juta wisatawan mancanegara dan 3,3 juta wisatawan domestik, angka yang menunjukkan daya tarik Batam di kancah nasional dan regional.

“Kami berharap kehadiran rekan-rekan dari berbagai daerah dapat menjadi promosi tambahan. Sampaikan kepada daerah lain bahwa Batam layak dikunjungi dan dijadikan destinasi,” tambahnya dengan senyum.

Lebih lanjut, Amsakar menjelaskan kekhasan tata kelola Batam yang memiliki dua entitas utama, yakni Badan Pengusahaan (BP) Batam dan Pemerintah Kota Batam. Ia menegaskan bahwa kini keduanya berjalan seiring setelah diterapkannya kebijakan ex officio di mana Wali Kota dan Wakil Wali Kota juga menjabat sebagai pimpinan di BP Batam.

“Kalau dulu seperti dua kapal berbeda arah, sekarang ibarat satu kapal dengan dua mesin yang melaju lebih cepat dan terarah,” ujarnya menggambarkan sinergi tersebut.

Dari sisi keuangan, Amsakar menyebutkan bahwa APBD Kota Batam Tahun 2026 diproyeksikan mencapai Rp4,7 triliun, dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) menyumbang lebih dari Rp2,5 triliun atau lebih dari separuh total anggaran.

“Ini bukti bahwa kekuatan keuangan daerah kita sudah mandiri dan menjadi penopang utama pembangunan Batam,” tegasnya.

Ia menekankan, rapat koordinasi ini bukan sekadar ajang seremonial, tetapi forum penting untuk menyatukan visi, strategi, dan langkah antar daerah dalam memperkuat basis pendapatan daerah.

“Kita berharap dari forum ini lahir kesamaan pandangan dan langkah konkret yang bisa diterapkan di masing-masing daerah,” tutur Amsakar.

Sementara itu, Kepala Bapenda Kota Batam, Raja Azmansyah, dalam laporannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan dukungan penuh dari pemerintah daerah.

“Kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Batam sebagai tuan rumah. Rakor ini menjadi momentum penting memperkuat koordinasi dan sinergi dalam optimalisasi pendapatan daerah,” ungkapnya.

Rakor yang diikuti oleh hampir 400 peserta dari 21 provinsi ini diisi dengan beragam paparan dan diskusi tematik, mulai dari strategi peningkatan PAD, inovasi pemungutan pajak dan retribusi, hingga penguatan kapasitas aparatur di bidang pendapatan.

Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kota Batam berharap terbangun kesepahaman dan komitmen bersama antar daerah dalam mengoptimalkan pendapatan asli daerah sebagai fondasi utama pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.