Ulasfakta.co – Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) terus memperkuat langkah pembinaan atlet daerah dengan terobosan sarana latihan yang lebih representatif.
Salah satu gebrakan teranyar, Dispora menyiapkan “Gedung Aula Lima Lantai di Senggarang” sebagai “Gelanggang Pemuda dan Olahraga Kota Tanjungpinang”
Kepala Dispora Tanjungpinang, Ruli Friady, menyampaikan bahwa kebijakan ini merupakan arahan langsung Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, dalam rangka mendukung percepatan prestasi atlet daerah.
“Ini merupakan inisiasi dari Wali Kota. Aula itu akan difungsikan sebagai venue olahraga untuk mendukung pembinaan prestasi atlet,” ujar Ruli, Rabu (18/6/2025).
Langkah ini sekaligus menjawab kebutuhan tempat latihan dan kompetisi bagi atlet muda, terutama menjelang sejumlah agenda penting, seperti Pekan Olahraga Pelajar Kota (Popkot) 2025 dan POPDA 2026.
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kota Tanjungpinang, Murdani Hadinata, menambahkan bahwa gedung tersebut akan segera difungsikan untuk tiga cabang olahraga (cabor) utama dalam Popkot 2025, yaitu pencak silat, panahan, dan tenis meja.
“Sarana-prasarananya secara umum sudah memenuhi standar. Kami akan segera berkoordinasi dengan pengurus cabang olahraga (Pengkot) agar pelaksanaan Popkot bisa berjalan optimal,” ujar Murdani.
Tak hanya sebagai lokasi pertandingan, aula ini juga dirancang menjadi pusat pelatihan dan training centre atlet Tanjungpinang, bahkan disiapkan untuk mendukung pelatihan atlet tingkat provinsi.
Dispora Tanjungpinang juga tengah menyiapkan berbagai event pembinaan atlet sepanjang 2025, sebagai ajang pemanasan menuju POPDA 2026. Beberapa cabor yang akan difokuskan antara lain, bola basket, bulu tangkis, bola voli, sepak bola, silat, serta tenis meja.
Selain itu, training centre juga akan diberikan untuk cabor atletik dan renang, yang dijadwalkan berlangsung pada September 2025 melalui APBD Perubahan Kota Tanjungpinang.
Integrasi dengan Visi BIMASAKTI
Upaya ini sejalan dengan visi kepemimpinan Lis Darmansyah dan Raja Ariza, yaitu BIMA SAKTI (Berbudaya, Indah, Melayani, Aman, Sejahtera, Agamis, Kreatif, ber-Telnologi, ber-Integritas).
Murdani menegaskan bahwa pembinaan olahraga tak hanya menargetkan prestasi, tetapi juga penguatan sumber daya manusia keolahragaan.
“Pembinaan harus dilakukan berjenjang. Atlet perlu pembinaan lewat training centre, sedangkan wasit dan pelatih harus diberikan pendidikan teknis agar tercipta tenaga keolahragaan yang cakap, kreatif, dan berintegritas,” tegas Murdani.
Dengan pendekatan terstruktur dan fasilitas memadai, Dispora optimistis Tanjungpinang mampu mencetak atlet unggulan yang tak hanya berprestasi, tetapi juga membawa semangat sportivitas dan budaya kerja profesional dalam dunia olahraga.
Tinggalkan Balasan