Ulasfakta.co – Beredar secabik kertas yang bertulis keluh kesah seorang pegawai Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Provinsi Kepulauan Riau terkait pencairan proyek pembangunan perumahan suku laut kabupaten lingga, Rabu (21/2).
Tulisan tersebut beredar hingga kemeja redaksi ulasfakta.co yang bertabir sebuah arahan atasan kepada bawahan guna culas anggaran swakelola perumahan pembangunan suku laut.
Hal tersebut bertuliskan November 17 2023
Dapat perintah dari PPK (Kartini) untuk ke BNI guna mentransfer dana Rp1.000.000.000 (satu milyar) ke rekening konsultan An. ijal dan menunggu dan menunggu pencairan dana dari pomas untuk di transfer juga ke rekening ijal (konsultan) Rp1.300.000.000 (satu milyar tiga ratus juta rupiah). Yang rencananya saya ditemani oleh sdr ocan. Tapi perintah tersebut semuanya saya tolak dengan alasan saya tidak mengerti dan tidak tahu perihal uang tersebut guna dan asal usul uang tersebut.
Tpi 21 November 2023.
Zulfadli.
Terima uang cas dari popmas Rp-+ 1.300.000.000. Uang tersebut di jemput ke dabo singkep dan dititipkan ke konsultan (ijal) untuk disimpan (perintah PPK/Kadis) uang tersebut akan digunakan oleh PPK untuk pembayaran toko bangunan biaya material dan lain lain.
17 November 2023.
Siang ini popmas dari dabo singkep datang ke pinang untuk melakukan pencairan Rp-+ 1.200.000.000. setelah dipotong biaya biaya tukang Rp ……….. sisanya disimpan di rekening konsultan (ijal) kegunaan untuk membayar material toko bangunan.
Perintah Kadis
Saya disuruh mendampingi popmas pencairan di bank.
17 November 2023.

Kartini Srikandi Selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Perumahan Suku Laut mengatakan bahwa silahkan datang kekantor guna konfirmasi lanjutan.
“Jika mau konfirmasi terkait hal ini silahkan datang ke kantor agar lebih jelas dan clear, terimakasih,” Tulis Kartini, Rabu (21/2).
Tim redaksi juga mengkonfirmasi kepada Said Nursyahdu selaku Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Kepulauan Riau dengan mempertanyakan secabik kertas yang beredar, tetapi hingga pemberitaan ini terbit masih terlihat Centang satu dalam percakapan Whatssap.