Ulasfakta.co – Hujan lebat mengakibatkan banjir bandang serta lahar di Sumatra Barat, membuat sejumlah orang meninggal dunia. Setidaknya, sekitar 37 orang meninggal dunia akibat bencana tersebut di Agam, pada Sabtu malam (11/5).
Aktivis lingkungan menilai bencana terjadi karena kerusakan lingkungan akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan dan pembangunan yang serampangan.
Berdasarkan fakta lapangan, sebanyak puluhan warga yang meninggal dunia akibat banjir bandang di Sumatera Barat tersebut. Berikut faktanya:
1. Evakuasi Warga Terdampak Bencana
Berdasarkan hasil pembaharuan data yang diterima BNPB, korban jiwa pada peristiwa banjir ini terdapat dari 13 orang meninggal dunia, 7 orang dilaporkan hilang, Dua Belas orang luka-luka dan 84 KK terdampak.
Selain itu kerugian prasarana terdampak yaitu 84 unit rumah terdampak, 16 jembatan terdampak, dua fasilitas ibadah terdampak, serta 20 ha sawah terdampak.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan tim pencarian dan pertolongan gabungan masih terus melakukan upaya evakuasi warga.
“Kondisi lalu lintas dari Kabupaten Tanah Datar – Padang – Solok lumpuh total. Sementara untuk kondisi jalan di antar nagari masih lumpuh di beberapa titik dan harus mencari jalan alternatif,” imbuhnya, Minggu (12/5/2024).
2. Gubernur Sumbar Hampir Menjadi Korban Longsor
Kepala Biro Adpim Setda Prov Sumbar, Mursalim menyebutkan, sewaktu kejadian, rombongan Gubernur Sumbar hampir menjadi korban. Sebab di waktu bersamaan, mereka hendak melintas menuju Kota Padang usai melakukan peninjauan bencana di Kabupaten Tanah Datar.
“Beruntung gubernur dan rombongan tidak menjadi korban, meskipun kejadian itu berlangsung di hadapannya,” ujar Mursalim di Padang, Pada Minggu (12/5/2024).
Dalam peristiwa tersebut, terdapat 2 unit kendaraan minibus yang terbawa material longsor ke dalam jurang.
Terkait hal tersebut, ia menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterimanya dari tim di lapangan. Gubernur beserta rombongan tim humas dibantu beberapa warga langsung turun ke dasar jurang untuk melakukan evakuasi korban.

3. Petugas Terus Melakukan Pencarian Korban
“Kami akan terus melakukan pencarian dan pendataan,” kata Kepala Basarnas Kota Padang, Abdul Malik pada wartawan, Minggu (12/5/2024).
4. Petugas Menghimbau
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat Kabupaten Tanah Datar yang bermukim di sekitar bantaran sungai yang berhulu ke Gunung Marapi agar selalu waspada akan potensi risiko bahaya susulan.
5. Data Korban Jiwa Berdasarkan Wilayah
Kepala Basarnas Kota Padang, Abdul Malik mengatakan, berdasarkan data yang diterima pihaknya, terdapat puluhan warga yang meninggal dunia akibat banjir bandang di Sumatera Barat tersebut. Tercatat, di Kabupaten Agam ada 19 orang meninggal dunia dan 3 orang masih dalam pencarian.
Lalu, di Kabupaten Tanah Datar, tercatat ada 9 orang meninggal dunia dan 14 orang masih dalam pencarian. Lalu, di Kota Padang tercatat ada 1 orang meninggal dunia dan 1 orang masih dalam pencarian.
Selanjutnya, di Kabupaten Padang Pariaman tercatat ada 8 orang meninggal dunia. Tim SAR Kota Padang, Sumatera Barat pun telah mengerahkan personelnga untuk membantu warga terdampak bencana pasca bencana itu terjadi.
Tim pencarian dan pertolongan gabungan menemukan kembali korban bencana banjir lahar dingin Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat pada Minggu (12/5) siang. Total korban jiwa atas bencana banjir lahar dingin di Tanah Datar hingga hari ini pukul 12.00 WIB menjadi 13 orang.