Ulasfakta – Badan Pengusahaan (BP) Batam terus memperkuat peran sektor agrowisata dan wisata bahari sebagai motor penggerak ekonomi daerah. Salah satu langkah konkret terlihat dari kunjungan kerja Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Francis, ke kawasan Kampung Sawah, Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Selasa (10/6/2025).

Kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Fary hadir untuk mendengar langsung keluhan dan aspirasi pelaku usaha lokal. Lewat dialog interaktif, ia menyerap masukan terkait pengembangan destinasi wisata yang belum tergarap maksimal.

“Kita tidak bisa hanya duduk di kantor. Harus turun ke lapangan, lihat kondisi riil, dan benahi hambatan yang masih menghambat pertumbuhan kawasan,” tegas Fary dalam keterangan tertulis, Rabu (11/6/2025).

Wisata Bahari dan Agrowisata, Sektor Strategis Penyangga Ekonomi Batam

Fary menyebut bahwa agrowisata dan wisata bahari merupakan sektor strategis yang selama ini belum tergarap secara maksimal. Menurutnya, kedua sektor ini memiliki potensi ekonomi tinggi dan mampu menjadi pendorong pertumbuhan inklusif di Batam.

Dalam empat tahun terakhir, Batam menunjukkan tren pertumbuhan ekonomi yang stabil. Kini, BP Batam menargetkan pertumbuhan itu tidak hanya dinikmati pelaku industri besar, tetapi juga masyarakat lokal yang bergerak di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Menjawab Mandat Presiden: Batam sebagai Pusat Investasi Nasional

Fary juga menggarisbawahi bahwa upaya ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menginginkan Batam menjadi simpul utama investasi nasional. Karena itu, percepatan pengembangan kawasan wisata dinilai sebagai bagian integral dari strategi peningkatan daya saing investasi daerah.

“Batam tidak hanya tentang kawasan industri. Kita ingin ada keseimbangan—ada juga wisata yang hidup, masyarakat yang sejahtera, dan ekosistem usaha yang tumbuh bersama,” ungkapnya.

BP Batam, lanjut Fary, akan terus mengidentifikasi regulasi-regulasi yang dianggap menghambat investasi. Langkah reformasi birokrasi, deregulasi kebijakan, hingga pemangkasan prosedur perizinan pun menjadi prioritas lembaga tersebut.

Menutup kunjungannya, Fary mengajak seluruh elemen masyarakat dan pelaku usaha lokal untuk terus bersinergi dengan BP Batam. Ia menekankan bahwa membangun Batam sebagai destinasi unggulan investasi dan pariwisata bukan semata tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama.

“Pertumbuhan ekonomi hanya bisa terjadi kalau semua pihak terlibat. Dari pemerintah, swasta, hingga masyarakat. Kita ingin kemajuan Batam terasa hingga ke tingkat paling bawah,” pungkasnya.