Ulasfakta.co – Lis Darmansyah-Raja Ariza (Lis-Raja) resmi mendaftar ke KPU setempat, Kamis (29/8), sebagai pasangan calon (paslon) untuk maju pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang.
Usai mendaftar, Lis-Raja bersyukur karena berkas dinyatakan lengkap oleh KPU Tanjungpinang.
“Pendaftaran bakal calon wali kota dan wakil wali kota sudah selesai kami laksanakan. Alhamdulillah berkas kami dinyatakan lengkap dan memenuhi syarat,” kata Lis saat konferensi pers di KPU Tanjungpinang.
Pasangan ini menyampaikan kabar baik untuk masyarakat jika menang. Kabar baik itu yakni gratisnya biaya Pendidikan 100 persen. Begitu pula dengan biaya Kesehatan 100 persen gratis. Semua itu lewat Program Kartu Tanjungpinang Berbenah yang digagas paslon ini.
“Sektor pendidikan kita gratiskan secara total tentang biaya pendidikan dari SD-SMP 100 persen gratis. Tidak ada lagi biaya-biaya. Tapi biaya dibebankan kepada negara melalui pemerintah daerah,” tutur Lis.
Untuk sektor kesehatan yaitu pelayanan prima, dokter berkualitas, dan obat-obatan 100 persen gratis. “Obat-obatan yang tidak ditanggung oleh BPJS, maka ditanggung pemerintah daerah,” tegas Lis.
Adapun Visi-Misi Lis-Raja adalah Berbudaya, Indah, Melayani, Aman, Sejahtera, Agamis, Kreatif, Teknologi, Integritas (BIMASAKTI).

Dari Visi-Misi itu, Lis-Raja akan fokus kepada sejumlah hal penting yang perlu ditingkatkan di Tanjungpinang.
Pertama, Berkaitan dengan kemiskinan. Saat ini, kata Lis, Tanjungpinang angka kemiskinan nomor 2 tertinggi setelah Kabupaten Lingga.
“Maka, itu tugas yang berat bagi kita semua. Ini harus benar-benar mampu kita tuntaskan,” ungkapnya.
Lis memberi formula agar angka kemiskinan di Tanjungpinang bisa turun. Caranya, dengan melakukan sensus ulang seluruh data-data kemiskinan, PKH dan sebagainya.
“Agar bantuan tepat sasaran. Karena, jika tidak dilakukan sensus, apabila ada bantuan dari pemerintah, maka yang terjadi di masyarakat komplain masih ada belum dapat bantuan. Oleh karena itu sensus ulang penting,” jelasnya.
Sensus ulang tersebut, sambung Lis, nantinya mengidentifikasi persoalan-persoalan kemiskinan. Dia memprediksi angka kemiskinan di Tanjungpinang jika mau real sekitar 12 persen.
“Jika kita mendapatkan angka yang benar, InsyaAllah kita harus imbangi dengan penganggaran pengentasan kemiskinan. Kalau kita berbicara kemiskinan di angka 9 persen, anggaran penanganan pengentasan kemiskinan Rp300 juta, mustahil angka kemiskinan itu bisa turun,” katanya.

Kedua, terkait pemberdayaan masyarakat. Kata Lis ini adalah salah satu jalan untuk pengentasan kemiskinan dengan cara menghidupkan ekonomi Kota Tanjungpinang melalui UMKM, bantuan modal usaha, pelatihan-pelatihan dsbnya.
“Karena, inflasi kita pada Juni 2023 ke Juni 2024 berada di angka 3,80 persen. Angka itu cukup tinggi,” katanya.
Ketiga, pemerataan pembangunan infrastruktur. Artinya, ungkap Lis, pembangunan di lingkungan masyarakat penting, seperti drainase, lampu jalan dsbnya.
Keempat, Pengembangan Olahraga dan Potensi Kota. Lis-Raja memiliki perhatian khusus pada pengembangan olahraga di Tanjungpinang.
Pasangan ini berencana membangun dua cabang olahraga baru dan meningkatkan fasilitas. Termasuk rencana membangun stadion indoor dan meng-upgrade lapangan Sulaiman Abdullah.
“Kami punya cita-cita untuk membangun fasilitas olahraga yang memadai dengan bantuan dari provinsi dan pusat,” kata Lis.
Kota Perdagangan dan Pariwisata
Dalam visi besar mereka, Tanjungpinang diarahkan untuk menjadi kota perdagangan, wisata, dan budaya.
Dengan potensi laut yang dimiliki seperti Kampung Bugis dan Pelantar Pelangi bisa diolah lagi. Karena, Lis-Raja ingin menjadikan Tanjungpinang sebagai pusat perdagangan dan pariwisata yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
(isk)