Ulasfakta – Dua nelayan Indonesia yang sempat diamankan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) akhirnya dipulangkan ke tanah air setelah dilakukan proses serah terima di perairan perbatasan Indonesia-Malaysia, Rabu 19 Maret 2025.
Bakamla RI/Indonesia Coast Guard menjemput keduanya sebagai bagian dari upaya diplomasi maritim dan perlindungan warga negara di luar negeri.
Nelayan tersebut, Muhammad Al Salam (26) dan Suhardi Saparteri (24), merupakan awak kapal Purnama Samudera Maritim yang ditangkap APMM pada 24 Februari 2025 di perairan Tanjung Bulat, Johor, Malaysia, dengan dugaan pelanggaran batas perairan.
Setelah dilakukan koordinasi antara pemerintah Indonesia dan Malaysia, APMM akhirnya membebaskan mereka tanpa melanjutkan proses hukum.
Proses Pemulangan dan Serah Terima
KJRI Johor Bahru menerima konfirmasi pembebasan kedua nelayan pada 6 Maret 2025 dan menempatkan mereka di Tempat Tinggal Sementara (TTS) sebelum proses pemulangan.
Setelah kesepakatan antara kedua negara tercapai, Bakamla RI mengerahkan KN Pulau Nipah-321 untuk melakukan penjemputan di titik yang telah ditentukan.
Kepala Zona Bakamla Barat, Laksma Bakamla Bambang Trijanto, memimpin operasi ini sesuai arahan Kepala Bakamla RI, Laksdya TNI Dr. Irvansyah, S.H., M.Tr.Opsla. KN Pulau Nipah-321 berangkat dari Dermaga Batu Ampar pukul 09.00 WIB dan tiba di lokasi pertemuan pada pukul 10.30 WIB.
Proses serah terima dilakukan di longeroom kapal pukul 10.50 WIB, dengan Konsul Jenderal RI Johor Bahru, Sigit S. Widianto, secara resmi menyerahkan kedua nelayan kepada pihak Bakamla RI.
Acara ini turut dihadiri oleh perwakilan APMM, Imigrasi Malaysia, Pemda Kepulauan Riau, BNPB, serta Komandan KN Pulau Nipah-321.
Bukti Sinergi dalam Diplomasi Maritim
Operasi pemulangan ini menjadi bukti nyata kerja sama erat antara Bakamla RI dan APMM dalam menangani persoalan perbatasan secara damai. Langkah ini juga menunjukkan pentingnya koordinasi antara instansi terkait dalam melindungi hak-hak nelayan Indonesia yang beroperasi di wilayah perairan yang berbatasan dengan negara lain.
Bakamla RI terus berkomitmen memperkuat diplomasi maritim guna mencegah insiden serupa serta memastikan perlindungan maksimal bagi para nelayan Indonesia di perairan perbatasan.