Ulasfakta — Leni Rusnika dan Siti Azzahra Amelia, dua perajin Tudung Manto asal Kabupaten Lingga, terpilih mengikuti Program Inkubasi Wastra, Fesyen, dan Mamin Olahan yang digelar Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau.
Ajang bergengsi ini bak angin segar bagi UMKM yang selama ini berkarya di balik layar. Melalui inkubasi, pintu pasar nasional hingga internasional mulai terbuka lebar.
Sekretaris Dekranasda Lingga Susi Yenti menegaskan inkubasi BI bukan sekadar kursus singkat, melainkan strategi akselerasi. “Leni dan Amelia tak cuma diasah menggambar motif atau teknik pewarnaan; mereka juga terlibat langsung memproduksi busana berbasis wastra bernilai jual premium,” ujar Susi, Ahad, 18 Mei 2025.
Selama dua minggu, keduanya bakal digembleng intensif: dari peningkatan mutu sampai membuka akses pemasaran, termasuk potensi ekspor. “Bukan hanya keterampilan, tapi mengubah mindset: produk lokal harus siap bersaing global,” tambahnya.
Program ini menunjukkan komitmen BI Kepri memperkuat UMKM berbasis budaya. Tudung Manto—warisan Melayu sarat sejarah dan estetika—dipercaya mampu bersinar di panggung dunia jika dikemas modern.
Dekranasda Lingga berharap kiprah Leni dan Amelia memacu semangat perajin lain. “Saatnya kita melangkah lebih jauh; Tudung Manto harus bergaung di luar negeri,” tutup Susi.