Ulasfakta – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, mengakui masih banyak pulau-pulau terluar di wilayah Kepri yang belum merasakan pemerataan pembangunan secara optimal.

Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah provinsi dalam upaya menjaga keadilan akses infrastruktur dan layanan publik.

Pernyataan tersebut disampaikan Ansar saat menanggapi sorotan terhadap perhatian pemerintah terhadap wilayah-wilayah terluar, seperti Pulau Pekajang di Kabupaten Lingga, yang berbatasan langsung dengan provinsi lain.

“Jumlah pulau di Kepri sangat banyak, dan tidak semua bisa segera ditangani secara bersamaan. Masih banyak yang belum tersentuh pembangunan,” ujar Ansar, Selasa (24/6/2025).

Ia mendorong pemerintah kabupaten dan kota, terutama Kabupaten Lingga, untuk lebih aktif dalam memperhatikan kondisi daerah-daerah perbatasan yang minim fasilitas.

Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah provinsi dan daerah sangat dibutuhkan untuk mempercepat pembangunan di kawasan terluar.

Ansar menyebut Pulau Pekajang sebagai salah satu titik yang saat ini tengah mendapat perhatian khusus.

Tahun ini, Pemprov Kepri telah menyiapkan program rehabilitasi dermaga sebagai kelanjutan dari pembangunan infrastruktur senilai Rp700 juta yang telah terealisasi sebelumnya.

“Perhatian kami terhadap Pekajang bukan karena adanya tuntutan atau klaim dari pihak manapun, tapi karena itu merupakan bagian dari tanggung jawab kami sebagai pemerintah. Ini juga akan berlanjut ke pulau-pulau lainnya,” tegas Ansar.

Lebih jauh, Ansar menegaskan bahwa pembangunan di wilayah terluar bukan semata soal infrastruktur, melainkan juga bagian dari komitmen menjaga keutuhan wilayah dan memastikan seluruh masyarakat Kepri, termasuk yang berada di pulau-pulau kecil dan terpencil, mendapatkan layanan yang layak.

“Keadilan pembangunan harus menjangkau semua wilayah, termasuk yang berada paling jauh sekalipun,” tandasnya.