Harapan di Balik Lapak Kecil: Kisah Ibu Munti

Ulasfakta.co – Di tengah kesibukan di KM 8 atas, Tanjungpinang, Ibu Munti duduk menanti pembeli di lapak kecilnya. Meskipun senyumnya ramah, ia menyimpan beban berat di hati.

“Dulu saya dapat bantuan PKH, tapi sekarang sudah tidak lagi. Usaha ini satu-satunya harapan saya,” ujarnya sambil menawarkan pisang, Jumat.

Bantuan yang dulu diterima kini tak lagi mengalir, memaksanya berjuang sendiri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ibu Munti menceritakan perjuangannya yang tak mudah. Dengan modal yang terbatas, ia berhasil mendirikan lapaknya setelah mengumpulkan tabungan bertahun-tahun.

“Tempat jualan ini lebih dari Rp2 juta dari tabungan saya,” kenangnya.

Harapannya sederhana: dukungan berkelanjutan dari pemerintah untuk UMKM seperti dirinya. Ia ingin akses modal dan tempat jualan yang lebih layak, bukan hanya bantuan sesaat.

Saat ditanya tentang bakal calon Wali Kota Tanjungpinang, Ibu Munti tidak terlalu mengenal mereka, tetapi berharap siapa pun yang terpilih akan memperhatikan nasib pelaku UMKM.

Lis Darmansyah dan Raja Ariza, pasangan calon tersebut, diharapkan bisa membawa perubahan nyata dengan program revitalisasi ekonomi rakyat.

Kisah Ibu Munti mencerminkan banyak pelaku UMKM yang berjuang di Tanjungpinang. Mereka adalah pejuang tangguh yang terus berusaha meski dalam keterbatasan.

Dengan harapan besar, Ibu Munti tetap berdoa agar usahanya bertahan dan pemerintah lebih memperhatikan rakyat kecil. Bagi Ibu Munti, Lis dan Raja adalah harapan untuk masa depan yang lebih baik.

(isk/ind)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *