Ulasfakta.co – Harga cabai merah di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, kembali melonjak tajam. Per 19 Mei 2025, harga di tingkat konsumen menembus angka Rp74.000 per kilogram, menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat dan pelaku usaha kuliner.
Kenaikan ini tidak terjadi secara tiba-tiba. Dalam dua pekan terakhir, harga cabai menunjukkan tren naik yang konsisten. Menurut data dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bintan, komoditas ini menjadi salah satu penyumbang utama inflasi harian di pasar tradisional.
Minimnya Pasokan, Cuaca Buruk Dicurigai Jadi Biang Keladi
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bintan, Hasfi, mengungkapkan bahwa salah satu faktor utama kenaikan harga adalah terganggunya pasokan dari daerah penghasil, khususnya dari Pulau Jawa dan Sumatera.
“Distribusi tersendat karena cuaca buruk dan keterbatasan stok di daerah penghasil. Ini berdampak langsung ke harga di pasar,” jelas Hasfi saat dikonfirmasi Ulasfakta.co, Senin (19/5).
Ia juga menambahkan bahwa kenaikan ini bersifat musiman, namun kali ini cukup drastis karena permintaan lokal tetap tinggi meski pasokan seret.
Dampak ke Konsumen dan Pedagang
Salah satu pedagang di Pasar Barek Motor Kijang, Yanti (45), mengeluhkan kondisi ini. Ia mengaku penjualannya menurun karena banyak pelanggan yang mengurangi pembelian cabai atau beralih ke cabai jenis lain yang lebih murah.
“Sebelumnya cabai merah sekitar Rp55.000, sekarang sudah Rp74.000. Banyak pelanggan cuma beli sedikit, atau bahkan enggak jadi beli,” katanya.
Sementara itu, sejumlah warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan, misalnya dengan operasi pasar atau subsidi harga, agar beban masyarakat tidak semakin berat.
Kesimpulan: Butuh Intervensi Pasar
Kenaikan harga cabai merah ini bukan hanya soal fluktuasi musiman, tapi juga memperlihatkan kerentanan distribusi pangan di daerah kepulauan seperti Bintan. Perlu strategi jangka pendek dan panjang untuk mengatasi persoalan ini—mulai dari penguatan stok lokal, diversifikasi pasokan, hingga kebijakan intervensi pasar secara aktif.