Heboh! Ular Kobra Muncul di Warung Sayur, Ibu-Ibu Panik Berhamburan

Ulasfakta – Aktivitas belanja pagi di sebuah warung sayur di kawasan Tanjung Uban, Bintan, berubah menjadi kepanikan massal setelah seekor ular kobra tiba-tiba muncul dari tumpukan kardus. Insiden ini terjadi di Warung Uni Reza yang berlokasi di Jalan M. Taher Latif, Kelurahan Tanjung Uban Utara, Rabu (18/6/2025).

Peristiwa bermula ketika seorang pegawai warung tengah merapikan kardus bekas mi instan dan minyak goreng. Saat membongkar tumpukan paling bawah, ia dikejutkan oleh kemunculan ular berbisa dengan panjang sekitar satu meter yang bersembunyi di antara lipatan kardus.

“Awalnya ada suara desisan, tapi dikira biasa saja. Begitu dilihat, ternyata ular kobra melingkar. Langsung teriak dan lari kasih tahu pemilik warung,” ujar Kepala UPTD Pemadam Kebakaran Tanjung Uban, Panyodi, saat dikonfirmasi.

Teriakan tersebut sontak membuat panik para pembeli, mayoritas ibu rumah tangga, yang tengah sibuk memilih sayur dan bahan pokok. Beberapa langsung meninggalkan lokasi, sementara yang lain tetap di sekitar warung, namun menjaga jarak sambil memperhatikan situasi.

Evakuasi Berhasil, Warga Diimbau Tak Bertindak Sendiri

Tim Damkar Bintan Utara yang menerima laporan segera diterjunkan ke lokasi. Sesampainya di sana, ular kobra tersebut telah berpindah ke sudut bangunan warung. Petugas dengan peralatan lengkap berhasil mengevakuasi reptil berbisa itu tanpa insiden berarti.

“Syukurlah proses evakuasi berjalan lancar. Ular berhasil diamankan, dan tidak ada warga yang terluka,” kata Panyodi.

Ia mengingatkan masyarakat agar tidak mencoba menangani kemunculan ular secara mandiri, apalagi jika ular tersebut tergolong berbahaya seperti kobra. Menurutnya, tindakan gegabah justru dapat menimbulkan risiko serius.

“Jika menjumpai ular di rumah atau tempat usaha, segera hubungi tim Damkar. Kami siap membantu dengan peralatan dan personel terlatih,” pungkasnya.

Kejadian ini menambah daftar kasus kemunculan satwa liar di pemukiman warga, yang belakangan marak di beberapa wilayah Bintan. Diduga, cuaca lembab dan lingkungan sekitar yang tidak tertata bisa menjadi pemicu munculnya ular di area padat penduduk.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *