Ulasfakta – Sebuah kapal nelayan mengalami ledakan hebat di perairan Desa Kampung Hilir, Kecamatan Tambelan, pada Selasa pagi, 1 April 2025.
Insiden yang terjadi sekitar pukul 06.45 WIB ini menyebabkan seorang nelayan bernama Angga Agustian menderita luka bakar serius, dengan tingkat luka mencapai sekitar 50 persen.
Korban awalnya dilarikan ke UPTD Puskesmas Tambelan sebelum akhirnya dirujuk ke Kalimantan Barat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Kapolsek Tambelan, IPDA Abdurrahmansyam, membenarkan kejadian tersebut saat dihubungi melalui telepon.
Ia mengungkapkan bahwa ledakan berasal dari bagian palka depan kapal KM. Fajar, sebuah kapal berkapasitas 3 GT milik seorang pengusaha ikan bernama Ramijan.
“Ledakan terdengar hingga radius tiga kilometer. Namun, tidak menimbulkan kebakaran, hanya kepulan asap putih yang muncul beberapa saat setelah kejadian,” jelasnya.
Berdasarkan keterangan istri korban, Ratnasari, pagi itu suaminya berpamitan untuk berangkat ke kapal karena akan mengantar rombongan ke Pulau Selentang.
Sekitar pukul 06.30 WIB, ia mendengar suara ledakan dari arah pelantar Ace. Ketika bertanya kepada warga sekitar, ia mendapat informasi bahwa ada kapal yang meledak di lokasi tersebut.
Tak lama berselang, anaknya berlari memberi tahu bahwa kapal yang meledak adalah milik suaminya.
Sementara itu, saksi mata Yandi Arman, yang saat itu tengah menjemur kopra di depan rumahnya, mengaku tidak melihat korban memasuki kapal sebelum kejadian.
Namun, selang 15 menit kemudian, ia mendengar suara ledakan keras disertai kepulan asap putih dari arah kapal. Akibat ledakan itu, papan kayu dari palka depan kapal terlempar hingga sejauh 10 meter.
Menurut keterangan istrinya, ia melihat seseorang keluar dari kapal dalam kondisi luka parah dan meminta pertolongan.
Warga yang berada di sekitar lokasi segera mengevakuasi korban ke pelantar sebelum membawanya ke puskesmas.
Saksi lain, Saryani, yang sempat meminta bantuan Angga untuk mengantar keluarganya ke Pulau Selentang, mengatakan bahwa korban sempat menolak bantuannya dan meminta menunggu di rumah.
Tak lama kemudian, suara ledakan terdengar, dan saat ia mencari tahu, kapal tersebut telah tenggelam.
Dari keterangan korban sendiri, sebelum ledakan terjadi, ia mencium bau gas di dalam kapal.
Saat mencoba menyalakan mesin, tiba-tiba ledakan terjadi dari bagian tengah kapal hingga ke belakang.
Ia menduga ledakan tersebut disebabkan oleh kebocoran gas pada kompor yang ada di kapal.
Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti ledakan tersebut.
Sementara itu, Kapolsek Tambelan mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam penggunaan peralatan berbasis gas, terutama di atas kapal.
“Kami juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca yang memasuki musim timur, terutama saat beraktivitas di perairan,” tutup IPDA Abdurrahmansyam.