Ulasfakta.co – Sejumlah warga Perumahan Mulia Puri Indah (MPI), Jalan Lembah Merpati 2, KM 13 arah Kijang, Kelurahan Batu IX, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, berang dengan ulah developer di perumahan itu karena sejumlah persoalan terjadi.

Warga menyampaikan sejumlah persoalan seperti drainase tersumbat akibat ditimbun pihak developer, kemudian fasilitas umum (fasum) hingga jalan yang belum seluruhnya disemenisasi.

Mereka (warga,-red) menyampaikan hal itu ke Anggota DPRD Tanjungpinang, Ismulyono yang turun dadakan disela-sela gotong-royong, Minggu (22/6/2025) siang.

“Saya datang ke sini ditelfon oleh salah satu warga. Permasalahan ini tidak boleh dibiarkan lama-lama. Harus segera ditindaklanjuti oleh pihak developer atau pengembang,” ungkap Oyon sapaan akrabnya di lokasi.

Oyon menegaskan, BTN jangan asal-asalan mengenai angkat kredit perumahan rakyat (KPR). Seharusnya, sambung dia, BTN melihat juga soal rumah KPR tersebut apakah layak huni, fasum, Penerangan Jalan Umum (PJU), maupun lainnya.

“Tujuannya agar konsumen tidak dirugikan. Saya lihat di perumahan ini PJU-nya belum ada, jalannya juga masih belum semua disemenisasi. Developer harus bertanggungjawab,” tegasnya lagi.

Oyon mengungkapkan sudah menghubungi pihak Dinas PUPR Tanjungpinang agar segera turun ke lokasi perumahan dan menegur pihak pengembang.

“Besok pihak dinas akan turun, menindaklanjuti apa yang menjadi permasalahan warga. Saya akan kawal sampai tuntas permasalahan ini,” tuturnya.

Oyon juga mempertanyakan soal instalasi listrik yang dipasang oleh pihak developer di perumahan yang ditempati warga dan dikeluhkan. Karena, ia melihat langsung kabel yang terpasang dinilai kurang layak.

“Kok bisa Sertifikat Laik Operasi (SLO) nya terbit. SLO itu kita ketahui merupakan sertifikat yang menunjukkan bahwa instalasi listrik telah memenuhi persyaratan untuk beroperasi,” katanya.

SLO diterbitkan oleh Lembaga Inspeksi Teknik (LIT) yang ditunjuk oleh pemerintah untuk melakukan inspeksi kelaikan operasi instalasi listrik. SLO memiliki beberapa manfaat, di antaranya menjamin keselamatan publik dengan mengurangi risiko kebakaran, kejutan listrik, dan kecelakaan serius lainnya.

Seorang warga, Iskandar Syah, kepada ulasfakta mengungkapkan persoalan yang saat ini dikeluhkan sudah terjadi cukup lama. Ia bahkan sempat komplain ke Asun dan istrinya, Lina.

“Banyak janjinya. Sebelum puasa lalu saya sempat komplain soal jalan belum disemenisasi. Terus saya komplain lagi beberapa kali. Janji aja terus mau tanggapi. Faktanya sampai sekarang tak kunjung terealisasi,” tegasnya.

(apr)