Ulasfakta – Suasana penuh emosi mewarnai lokasi rekonstruksi pembunuhan Berna Rivaldo (24 tahun) di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, pada Kamis 24 April 2025. Keluarga dan orang tua korban tidak bisa menahan perasaan haru dan marah ketika menyaksikan kembali detik-detik tragis yang merenggut nyawa anak mereka.
Ibu korban, Ernawati, tak dapat menahan tangis saat melihat langsung tersangka Luwis Lanadi (23 tahun) menjalani proses rekonstruksi yang berlangsung di bawah pengawasan ketat aparat keamanan. Air matanya terus mengalir, dan emosinya semakin meledak ketika ia mencoba mendekati pelaku.
“Tega kau, Luwis! Kau pembunuh!” teriak Ernawati dengan penuh kemarahan, meskipun anggota keluarganya berusaha menahan agar ia tidak mendekati tersangka.
Walaupun polisi sudah melakukan pengamanan ekstra untuk mencegah ketegangan, emosi keluarga korban tidak bisa dibendung. Beberapa anggota keluarga bahkan mencoba untuk mendekat dan meluapkan amarah mereka terhadap pelaku.
Syahril, ayah Berna, juga terlihat sangat terpukul. Setelah menyaksikan bagaimana anaknya kehilangan nyawa dalam rekonstruksi itu, ia mengungkapkan harapannya agar keadilan dapat ditegakkan dengan seadil-adilnya, bahkan hingga meminta hukuman mati bagi Luwis.
“Ini bukan masalah sepele, ini nyawa anak saya. Saya ingin dia dihukum seberat-beratnya. Kalau bisa, hukuman mati!” ujar Syahril dengan suara penuh gejolak.
Syahril juga menyatakan keinginannya untuk berbicara langsung dengan tersangka, yang dulu memiliki hubungan dekat dengan keluarganya. Ia ingin menyampaikan perasaan terakhirnya sebagai seorang ayah yang kehilangan anak tercinta.
“Saya cuma ingin bicara sama dia. Mau saya tanya, dia pikir dengan perbuatannya itu, dia akan masuk surga atau neraka?” kata Syahril, suaranya terdengar bergetar.