Ulasfakta – Sebanyak sembilan siswi SMPN 5 Tanjungpinang mengalami fenomena kesurupan massal yang membuat pihak sekolah mengambil langkah drastis dengan meliburkan kegiatan belajar mengajar pada Jumat, 20 Februari 2025. Kejadian yang dimulai saat siswa-siswi sedang menonton pertunjukan seni di sekolah tersebut memicu kekhawatiran dan respons cepat dari para guru.
Menurut Kepala Sekolah SMPN 5 Tanjungpinang, Afrizal, insiden tersebut pertama kali muncul pada Kamis, 21 Februari 2025, ketika salah satu siswi tiba-tiba berubah perilaku, menjadi sangat pendiam dengan ekspresi yang tidak wajar. “Awalnya hanya satu murid yang kesurupan pada pukul 07.30 WIB, namun kemudian kejadian ini berlanjut hingga sembilan siswi,” ujarnya, Jumat.
Para siswi yang mengalami kesurupan segera dibawa ke Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan ruang tamu sekolah, serta dijemput untuk mengikuti sesi ruqyah di mushola oleh guru agama. Proses ruqyah berlangsung singkat, sekitar 5 hingga 10 menit, di mana guru membaca doa sambil memijat lembut bagian kepala dan wajah siswi yang terdampak.
Afrizal mengungkapkan bahwa kasus kesurupan ini telah terjadi secara sporadis selama dua hari terakhir, namun hari ini merupakan puncaknya. Oleh karena itu, sekolah memutuskan untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar pada keesokan harinya dan segera menghubungi orang tua siswi yang terdampak untuk penjemputan setelah ruqyah.
“Pada hari ini, anak-anak pulang lebih awal, sekitar pukul 11.30 WIB, dibandingkan jadwal normal pukul 13.30 WIB. Kami juga telah melaporkan kejadian ini ke Dinas Pendidikan dan meminta izin agar besok sekolah diliburkan. Nanti, kami akan melakukan ruqyah lanjutan di seluruh ruangan untuk memastikan kondisi lingkungan yang lebih aman dan bersih,” tambah Afrizal.
Afrizal juga menyebutkan bahwa salah satu guru di sekolah, yang memiliki pengalaman dalam tim ruqyah, akan memimpin sesi pembacaan surah Al-Baqarah beserta penataan adzan di setiap ruangan yang telah dibersihkan. Meski insiden ini sempat menimbulkan kekhawatiran, pihak sekolah berkomitmen untuk segera menindaklanjuti dengan tindakan preventif agar kejadian serupa tidak terulang.
Kejadian ini menggugah perhatian banyak pihak, mengingat fenomena kesurupan di kalangan siswa menjadi isu sensitif yang memerlukan penanganan yang cepat dan profesional. Sementara itu, masyarakat dan orang tua berharap agar langkah-langkah pencegahan serta edukasi mengenai kesehatan mental dan spiritual di sekolah dapat ditingkatkan untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan anak-anak.